"Tapi, gimana kalau mereka mengejekku?"
Ibu Puspus menatap anaknya dengan senyuman manis.
"Nggak boleh berprasangka buruk, Pus. Besok kamu kenalan sama mereka ya!"
Puspus mengangguk. Matanya terasa semakin mengantuk. Tak lama, dia tidur di pangkuan ibunya.
***
Pagi harinya, matahari bersinar terang. Menghangatkan tubuh setelah semalam hawa di sekitar rumah Puspus dingin. Puspus berjemur di dahan kering sambil merentangkan kakinya.
Saat berjemur, Puspus mendengar suara merintih. Dia meloncat ke beberapa arah untuk mencari sumber suaranya.
Beberapa saat kemudian, dia melihat seekor burung yang lucu sedang terjebak di semak berduri. Burung itu terlihat kesakitan dan sulit lepas dari semak-semak itu.
"Hai, burung kecil tenanglah, aku akan menolongmu!" seru Puspus.
Burung kecil itu tidak menyahut ucapan Puspus.
Tanpa menunggu waktu lama, Puspus melompat ke semak-semak di sekitar kebun yang berada di belakang rumahnya.