Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Menggunakan Bahasa Daerah pada Kelas Awal SD

29 Juni 2024   07:55 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:35 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar contoh tabel pemetaan dan jurnal kemampuan berbahasa peserta didik dari modul PMM. Untuk tahun pelajaran bisa menyesuaikan setiap tahunn

Peserta didik di tingkat kelas atas kemampuan berbahasa Indonesia akan semakin meningkat. Maka pembelajaran juga menyesuaikan kemampuan siswa tadi.

Ilustrasi: menit24.com
Ilustrasi: menit24.com

Lalu apa prinsip penggunaan bahasa daerah dalam proses pembelajaran di kelas awal?

Pertama, peserta didik belajar paling efektif dengan menggunakan bahasa yang dikuasainya.

Bahasa daerah memang sangat lekat dan dominan bagi anak-anak peralihan dari TK ke SD atau tingkat awal.

Kalau mereka menggunakan bahasa Indonesia, akan terkesan lucu karena perpaduan bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Tak apa, nanti seiring perkembangan para peserta didik akan mudah belajar dengan bahasa Indonesia.

Kedua, konsep baru dalam pelajaran akan mudah dipahami dalam bahasa yang paling dikuasai.

Ketika menjelaskan tentang sumber energi utama misalnya. Para peserta didik akan menjawab kalau sumber utamanya adalah matahari. Akan tetapi jika ditanyakan apa manfaat dari matahari dalam kehidupan sehari-hari, maka bisa saja para peserta didik menggunakan bahasa daerahnya.

Misalnya kalau di kelas saya, peserta didik akan menjawab "nggo mepe gabah, Bu!" (Untuk menjemur gabah, Bu!) atau jawaban lain, "untuk mepe baju sama sepatu" (untuk menjemur pakaian dan sepatu), dan masih banyak lagi penggunaan bahasa daerah untuk materi pelajaran lainnya.

Hal ini bukan masalah besar. Mereka tahu konsep matahari dan manfaatnya saja sudah bagus. Namun, sekali lagi ketika melakukan refleksi, guru menggunakan bahasa Indonesia meski sedikit.

Ketiga, keterampilan awal dan kepercayaan diri yang dikembangkan dalam bahasa daerah memiliki dampak positif secara psikologis dan landasan kognitif yang lebih kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun