Pak Ketua yang mengumpulkan warga lainnya. Dialah yang membicarakan tentang rencana untuk menghadapi kawanan serigala.
"Demi keamanan dan keselamatan kita bersama, kita harus saling bekerjasama dan kompak."
Akhirnya mereka bekerja bakti di setiap sudut hutan mereka. Ada yang membawa ranting pohon. Ada yang membawa daun-daun kering, akar yang panjang, rumput liar yang cukup tinggi.
Sedangkan warga yang tua dan dewasa membuat lubang yang cukup dalam. Juga membuat pos jaga di perbatasan hutan yang berhadapan dengan hutan kawanan serigala.
Pada pos itu disiapkan kaleng-kaleng bekas yang disambungkan dengan akar panjang. Sambungan akar tidak begitu terlihat. Itu adalah alat komunikasi mereka dengan pos ronda di beberapa tempat dekat pemukiman warga.
Selain itu akar juga digunakan untuk mengikat jaring-jaring atau kayu pada pohon tinggi.
"Kita tidak bisa melawan dengan senjata seperti senjata mereka, tapi kalau kita bersatu, dengan perangkap yang sudah kita siapkan pasti bisa mengusir serigala jahat itu," ucap Ricky.
Kiki yang mendengar ucapan sahabatnya itu mengangguk setuju. Apalagi di hutan mereka banyak anak yang masih sering bermain. Tidak mungkin diajak untuk berperang melawan serigala.
"Semoga tempat kita akan ya, Rik!"
"Aamiin."
Karena di beberapa sudut hutan sudah dipasangi jebakan untuk kawanan serigala, maka anak-anak bermain hanya di sekitar rumah mereka. Diawasi orang tua masing-masing.