Mataku terpejam. Mencoba menghalau bau enthung goreng yang masih saja tercium jelas di hidungku.Â
"Maafkan, Mas ya, Dik. Mas nggak tahu kalau akhirnya jadi begini."
"Lain kali makanan aneh jangan dibawa ke rumah, Mas. Apapun itu," ucapku.
"Iya. Aku janji. Aku nggak mau kalau kamu sakit gini."
"Satu lagi, wajan dan alat-alat yang Mas pakai untuk masak enthung tadi, tolong dibuang saja."
Mas Abian terkejut mendengarnya. Wajan dan alat-alat dapur masih baru. Baru minggu kemarin dibelikannya. Tapi aku memintanya untuk membuang. Alamat dia harus membelikan lagi wajan lagi.
"Ya udah. Nanti kubawa ke rumah ibu saja."
___
Melikan, 18 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H