***
"Alhamdulillah kamu sudah sadar, Meri!" ucap Ibu Bebek.
"Ibu, badan dan kakiku sakit," cerita Meri kepada Ibu Bebek.
"Tak apa, Meri. Nanti Ibu bawa kamu ke dokter ya. InsyaAllah kamu akan segera sembuh."
Di samping Ibu Bebek, ada Piyik dan Bu Burung. Rupanya mereka yang menemukan Meri di tempat itu. Mereka menemukan Meri saat mau mencari makanan.
"Kami melihatmu dari atas. Kamu seperti tidur. Tapi Ibu bilang kalau ada darah di kakimu. Jadi, kami turun dulu," cerita Piyik, sahabatnya.
"Benar, Meri. Lalu Piyik menunggumu di sini dan Bu Burung mencari Ibu," ucap Ibu Bebek.
"Berterima kasihlah kepada Piyik dan Bu Burung, Meri! Kalau tak ditemukan mereka, pasti kamu sulit ditemukan dan bisa jadi incaran Burung Elang," nasehat Ibu Bebek.
"Lain kali kamu hati-hati ya, Meri!" ucap Piyik.
Meri hanya mengangguk. Dalam hatinya dia berjanji akan mematuhi nasehat ibu. Dia tidak akan berlatih terbang lagi. Dia tak mau celaka lagi.
"Kami pamit dulu ya, Bu Bebek-Meri!"