Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kekhilafan

30 Desember 2022   13:59 Diperbarui: 30 Desember 2022   14:04 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Desain dengan canva.

Baru pada pukul enam lewat lima belas menit, kulihat bengkel buka. Aku lega. Kupercepat dalam menuntun motor. Namun untuk menambalkan ban bocor membutuhkan waktu yang cukup lama.

Aku tak tenang saat tukang tambal mengeksekusi ban motorku yang bocor. Aku bingung harus melakukan apa. Baru seminggu bekerja, kok terlambat sampai sekolah. Belum pernah bertemu kepala Sekolah lagi.

***

"Hei... mas!" Kupanggil dan kulambaikan tangan kepada seorang lelaki muda yang mendekati pak Eka di pos satpam. Aku belum pernah melihatnya. Mungkin saja dia karyawan atau guru baru.

Tapi tunggu! Kulihat kok dia berambut panjang. Rambutnya dikuncir. Penampilan rapi. Wajahnya lumayan juga. Mungkin guru Seni, pikirku. Soalnya dalam otakku terkonsep bahwa guru-guru Seni itu nyentrik.

Perlahan lelaki dengan rambut berkuncir mendekati pintu gerbang.

"Ada apa, Bu? Nama ibu siapa dan ada keperluan apa?" Suara lelaki itu datar.

"Nanti kenalannya ya, mas. Cepat, tolong dibukakan gerbangnya. Saya mau masuk".

"Tapi ini sudah dikunci, Bu. Jadi nggak bisa!"

Lelaki itu membalikkan badan. Tak menanggapi permintaanku.

"Oke, mas. Aku janji traktir kalau mas bukakan gerbangnya," ucapku nekad. Demi bisa masuk ke kompleks sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun