Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanamkan Rasa Percaya Diri Siswa dengan Ikut Sertakan dalam Lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ)

20 September 2022   21:27 Diperbarui: 20 September 2022   21:39 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yess! Aku nggak jadi lomba pidato, Bu!"

Itu beberapa ucapan siswa yang merasa belum mampu untuk lomba. Sebenarnya tahun-tahun sebelumnya saya juga menghadapi siswa yang malu untuk lomba. Padahal siswa itu akademiknya lebih dibandingkan dengan teman-temannya.

Saya jadi ingat saat masa-masa Sekolah Dasar. Sejak SD, saya sering didaftarkan lomba MTQ oleh sekolah. Saya lupa, pertama kali lomba MTQ saat kelas berapa. Yang jelas, memang ada rasa tidak percaya diri. Apalagi melihat peserta lomba yang sangat banyak. Nyali rasanya ciut juga.

Pengalaman serupa saat duduk di bangku SMP dan SMA. Saya tak tahu kenapa harus saya yang mewakili sekolah. Padahal tak jarang saat maju lomba, saya sekadar jadi penggembira.

Nah, kini setelah saya menjadi guru, meski pernah merasakan kecil hati saat lomba, namun saya bersama guru Agama Islam dan Budi Pekerti harus bisa memompakan semangat. Setidaknya siswa bisa memiliki rasa percaya diri.

Ya, sedari kecil mereka harus dilatih lomba. Di mana dalam lomba, para siswa harus siap dengan segala konsekuensinya. Menang atau kalah. 

Dari sini, siswa bisa belajar legowo atau berbesar hati jika kalah dan tidak sombong jika juara. 

Cara Memupuk Percaya Diri Siswa yang menjadi Duta Sekolah

Tentu saja butuh kerjasama antara satu guru dengan guru yang lainnya. Di saat guru membesarkan hati siswa, tak ada salahnya Kepala Sekolah dan guru lain turut mendukung.

Nasehat bahwa mereka akan memiliki pengalaman berharga dan bisa menjadi jalan untuk masuk sekolah favorit melalui jalur prestasi diberikan kepada siswa. Mereka sudah tahu bahwa untuk masuk sekolah favorit setidaknya berprestasi jika jalur zonasi tidak bisa dicapai.

Nasehat itu ternyata lumayan ampuh. Kelemahan fisik seperti cadel harus dikikis. Guru harus bisa menjelaskan kalau cadel itu bukan menjadi penghalang untuk berprestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun