Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Mengajarkan Cara Membuat Pertanyaan yang Baik bagi Siswa Sekolah Dasar

28 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 28 Agustus 2022   07:05 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://poekickstarter.com/

"Bu, sekarang pukul berapa?"

"Nanti istirahat jam berapa?"

"Pulang jam berapa, Bu?"

Pertanyaan itu sering terlontar dari para siswa di saat jam pelajaran masih berlangsung. Saya tak tahu, kenapa para siswa mengajukan pertanyaan itu setiap hari. Padahal mereka sudah tahu jadwal pelajaran dan jadwal pulang sekolah.

Saya memperkirakan kalau siswa terbiasa santai selama dua tahun masa pandemi. Belajar tanpa terikat waktu. Kini para siswa sudah mulai pembelajaran biasa. Bersekolah dan belajar di kelas bersama guru dan teman-temannya.

Itu perkiraan atau dugaan saya. Kenapa saya hanya mengira-ngira atau menduga-duga? 

Ketika siswa-siswi saya tanyai, mereka juga tidak memberikan jawaban yang pasti. Mereka hanya berkata "capek", "ngantuk", "lelah". Tak lebih. Ya sudah, saya harus ekstra sabar dalam menyikapi anak-anak di sekolah.

Sekarang kembali ke pertanyaan yang diajukan oleh para siswa. Saya anggap pertanyaan itu adalah sebuah cara mereka berekspresi dan menyikapi pembelajaran. Ada sedikit kemampuan untuk bertanya. Keterampilan bertanya dari para siswa memang agak sulit didapatkan. Apalagi kalau sudah membuat kalimat tanya yang dibuat berdasar gambar atau teks bacaan.

Siswa yang aktif bertanya kapan istirahat dan pulang pun kesulitan membuatnya. Saya tentu memiliki tugas besar untuk membimbing siswa agar bisa membuat pertanyaan yang baik.

Ya karena membuat pertanyaan yang baik itu memiliki banyak kriteria. Adapun kriteria pertanyaan yang baik antara lain:

a. Sesuai topik

b. Jawabannya bukan iya dan tidak

c. Menggali lebih banyak informasi

d. Diawali dengan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana

e. Pertanyaan fokus atau tepat sasaran

f. Bahasanya benar

g. Antar pertanyaan berkesinambungan

Fenomena yang ditemukan saat siswa membuat pertanyaan adalah kalimat yang dibuat tidak sesuai tema, jawabannya cenderung mengarah pada kata iya atau tidak, tidak menggunakan kata tanya, kata tanya tidak diletakkan di awal kalimat dan sering lupa dalam menuliskan tanda tanya.

Meski saya mengajar di kelas IV itu semua hampir dialami oleh para siswa. Masa pandemi covid 19 membuat pembelajaran tidak maksimal. Karenanya, saya tetap berusaha mengarahkan siswa untuk membuat pertanyaan. 

Pertama kali saya tuliskan kata tanya (dalam konsep bahasa Inggris ada 5W+1H), dan cara penggunaannya. Lalu dipraktekkan secara bersama. Misalnya saja ada gambar persawahan dan ada petaninya, maka saya tuliskan di papan tulis kata tanya mulai dari kata tanya apa.

Kalimat yang ditanyakan misalnya "apa yang petani lakukan di sawah?" Jadi dengan cara ini, saya bisa meminimalisir pertanyaan yang kurang tepat. Masalahnya siswa meletakkan kata tanya di akhir kalimat. Contohnya: petani itu melakukan apa?

Sebenarnya pertanyaan itu tidak sepenuhnya salah karena jawabannya akan tetap sama dengan contoh yang saya berikan. Akan tetapi dilihat dari kriteria pertanyaan yang baik jelas belum terpenuhi.

Namun jika siswa terlanjur membuat pertanyaan seperti tadi, saya mengoreksi dan meminta siswa untuk meletakkan kata tanya pada awal kalimat. Bagaimanapun membuat pertanyaan akan membutuhkan proses yang lama. Saya sebagai guru saja terkadang juga kesulitan dalam membuat pertanyaan yang mudah dipahami siswa.

Kalau dengan kata tanya 'apa' sudah bisa dipahami siswa, baru nanti siswa diajari dengan kata tanya berikutnya siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana secara berturut-turut. Dalam memberikan contoh butuh kejelian guru karena siswa kadang tidak pas dalam menggunakan kata tanya. 

Proses ini juga dilatihkan kepada siswa yaitu membuat pertanyaan berdasar teks bacaan. Tingkat kesulitan akan lebih tinggi. Padahal terkadang mereka juga mengajukan pertanyaan ketika mau mengerjakan (membuat kalimat tanya).

"Bu, ini bagaimana maksudnya?"

"Bagaimana caranya?"

Masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan siswa karena kesulitan dalam membuat pertanyaan.

Kuncinya saja yang belum mereka pahami, yaitu kurang bisa memahami bacaan. Mereka lancar membaca tetapi belum tentu paham isi bacaan. Nah, ini menjadi tantangan bagi saya.

Tentu saya harus mendorong siswa untuk banyak membaca. Dan jika di kelas sudah mentok, langkah awalnya guru membacakan teks dan minta kepada siswa untuk menyimak. Setelah itu, siswa baru disuruh membuat pertanyaan. Langkah ini biasanya akan membuat siswa lebih paham akan isi bacaan. Akibatnya mereka akan mudah mengajukan pertanyaan yang sesuai kriteria dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis. 

Namun jika siswa belum bisa mengajukan pertanyaan sesuai kriteria, saya punya pandangan, jangan sampai saya mematahkan semangat siswa. Saya harus tetap memberikan apresiasi kepada siswa atas usaha kerasnya dalam membuat pertanyaan yang baik. Dengan begitu para siswa akan merasa lebih dihargai dan mau belajar terus untuk membuat pertanyaan.

Branjang, 27 Agustus 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun