Memang kepala sekolah di sekolah tempat saya bekerja kebetulan adalah kepala sekolah baru. Baru bulan Juli kemarin beliau ditempatkan di sekolah kami. Pastinya beliau sangat berat, apalagi saat ini harus memimpin dua sekolah.
Permasalahan Data Guru di Dapodik
Dapodik merupakan salah satu aplikasi yang sangat menentukan cair tidaknya Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pencairan Tunjangan Profesi Guru, pengajuan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi siswa dari keluarga pra sejahtera, pengajuan dana rehab gedung sekolah, dan sebagainya.
Dengan lolosnya saya dan tiga guru lain dalam seleksi PPPK, maka akan terjadi beberapa permasalahan. Terutama pada pengisian Data GTK/PTK.Â
Memang pihak majelis pendidikan dasar dan menengah kabupaten atau yayasan bisa mengusulkan Guru Tetap Yayasan (GTY) untuk masuk ke data dapodik. Namun itu butuh waktu lama dan guru yang diusulkan belum bisa menutupi kebutuhan. Karena guru yang akan lepas dari sekolah ada empat orang, sementara guru yang memperoleh SK dari yayasan baru dua orang.
Saya membayangkan kalau yayasan belum memberikan SK kepada guru lain, maka ketika saya dan guru yang lolos PPPK sudah menerima SK PPPK, maka akan terjadi kekosongan pada data GTK dapodik. Padahal untuk dapodik harus valid semuanya. Kalau ada salah satu invalid, maka tidak bisa sinkron. Dampaknya, dana BOS sekolah tidak bisa cair dan proses pengajuan PIP dan lainnya akan terhambat.
Meski begitu, saya tetap berharap semoga sekolah swasta yang telah membesarkan saya akan tetap besar di tengah keterbatasan guru.Â
Saya yakin dengan program dari kepala sekolah yang baru, semua akan berjalan baik. Dan akan ada regenerasi guru yang lebih baik.Â
Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H