Ais naik anak tangga di bagian belakang perosotan.
"Aku kasih contoh ya! Pasti aman deh! Lihat saja!" Ucap Ais.
***
"Huhuhuuuu...." Tiba-tiba Ais menangis. Rupanya kepalanya benar-benar terbentur lantai. Izan dan Raffa membantu Ais untuk bangun.
Pada bagian kening Ais bengkak.Â
"Izan, kamu panggil ibunya Ais ya. Aku biar menemani dan menenangkan Ais," ucap Raffa.
Izan berlari ke arah ibu Ais yang sedang duduk di taman bunga bersama ibunya dan ibu Raffa.
***
"Tadi aku sudah ngingetin, Bu. Tapi Ais ngeyel," ucap Izan pada ibu Ais.
"Iya, Bu. Aku juga nggak mau perosotan sambil tengkurap..." Raffa menyahut ucapan Izan.
Ibu Ais menghela napas panjang sambil mengompres kening Ais dengan air es yang dibelinya dari pedagang es keliling yang berjualan di taman kota.