"Orang dinas kesehatan tidak ada yang tahu di sini ada kematian. Karena tak ada yang sakit atau terpapar covid..."
Lelaki asing itu bertahan pada pendiriannya. Jenazah yang diusung beberapa keluarga didekatinya. Dia memaksa agar keranda diturunkan. Keranda jenazah diperebutkan.
"Jangan cari perkara hai, bung..."
Melihat kericuhan itu, beberapa pengantar jenazah lain mendekati lelaki asing. Terjadilah ketegangan dan lelaki itu dihajar.
"Tunggu, pak. Sepertinya saya tahu orang ini." Pak Dodo mendekati kerumunan pengantar jenazah yang menghajar lelaki tadi.
**
"Kami minta maaf nggih dhumateng pak Rahmat, pak Priyono dan semua. Lelaki ini masih famili kami," jelas pak Ridho. Lelaki asing yang sudah babak belur dijemput pak Ridho.
Pak Rahmat dan pak Priyono yang shock dengan kepergian sang ibu dan perseteruan dengan lelaki asing itu mencoba tersenyum.
Sementara pengantar jenazah ---yang masih penasaran dengan lelaki yang sudah dihajar beramai-ramai--- tadi geleng-geleng kepala.Â
"Jebul wong stress. Astaghfirullah..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H