Tak perlu lama jenazah disemayamkan di rumah duka. Jika dalam kondisi normal, bisa saja jenazah Bu Sul dikuburkan esok hari. Tetapi, di masa pandemi sesegera mungkin jenazah dikuburkan. Tak peduli sakit ataukah tidak si jenazah semasa akhir hidupnya.
"Pukul lima saja, tak apa." Pak Priyono berdiskusi dengan pak Rahmat.
"Iya, mas. Lebih cepat lebih baik."
Keluarga pak Rahmat tidak mempermasalahkan penguburan bu Sul yang harus dilakukan secepatnya. Kendati Bu Sul tidak sakit, termasuk tidak terpapar covid 19. Orang desa mengatakan kalau bu Sul gerah sepuh.
**
Di perjalanan ke peristirahatan terakhir bu Sul, tiba-tiba ada seorang lelaki berpakaian putih mendekati rombongan pengantar jenazah.
"Saya dari Dinas Kesehatan. Jenazah ini harus saya periksa dulu."
Pak Priyonolah yang berbicara dengan lelaki itu.
"Maaf, pak. Ibu kami tidak sakit apapun."
"Tapi saya harus memeriksanya."
Pengantar jenazah yang sedari tadi tidak menyukai lelaki asing itu akhirnya ikut bicara.