Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Single Bebas Utang, Setelah Menikah?

7 Agustus 2020   11:31 Diperbarui: 7 Agustus 2020   11:26 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia pasti selalu berharap segala sesuatu bisa dicapai dengan mudah. Pun dengan pekerjaan dan hasilnya ---gaji atau upah---. Namun terkadang harapan tak sesuai dengan kenyataan.

Saat Single, Bebas Hutang

Idealnya saat single ---belum menikah--- dan sudah bekerja kita bisa menyisihkan sedikit uang untuk ditabung. Meski gaji sebenarnya masih jauh dari UMR daerah.

Itulah yang saya rasakan saat masih single. Mengajar dengan status guru non PNS ---mulai 2005--- tentunya mendapat hasil jerih payah yang jauh dari yang diperkirakan orang lain. 

Meski gaji tak seberapa, setiap bulan saya bisa menabung. Alhamdulillah. Dari hasil tabungan ini pada akhirnya bisa sedikit membantu pembiayaan saat bapak harus dirawat di rumah sakit beberapa kali.

Sebagai guru non PNS, dahulu ada yang namanya uang insentif ---antara 50ribu sampai 200an ribu/bulan---, Tunjangan Fungsional (TF) ---200an ribu/bulan--- dan Kelebihan Jam Mengajar (KJM) ---sesuai kelebihan jumlah jam mengajar---. Uang itu juga tidak saya gunakan untuk hura-hura. Meski terkadang ada teman yang sering bertanya, "Wah... uangnya bisa buat seneng-seneng ya, mbak."

Atau bahkan ada yang berkata, "Uangnya pasti banyak ya, mbak. Sering menerima uang kaya gitu..." Saya hanya mengamini dalam hati untuk perkataan seperti ini.

Setelah Menikah, Bagaimana?

Saya selalu berusaha untuk hemat dalam pengeluaran setiap bulannya. Toh orangtua juga sudah mendidik untuk hidup sederhana dan tidak neko-neko. Mereka memberi contoh dan mendidik agar anak-anak tidak manja dan mau berjuang jika ingin membeli sesuatu. 

Setelah menikah pun cara hidup juga tidak neko-neko. Saya menyadari bahwa saya dan suami belum menjadi PNS. Jadi hidup sederhana saja. Yang penting semua tercukupi. Artinya rezeki yang tak seberapa ternyata barokah untuk keluarga. Itu yang utama.

Uang insentif, TF dan KJM akhirnya di-cut pada 2014. Kemudian saya mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG). TPG ini saya peroleh setelah mengikuti PLPG dalam jabatan pada 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun