Hingga akhirnya dia bertemu bapak dalam kegiatan bakti sosial. Bapak mengajaknya ke rumah untuk dolan saja.
Kata bapak, Rayyan tiba-tiba ingin menikahiku setelah dikenalkan bapak. Alasannya biar tidak menanggung banyak dosa. Terlalu mengada-ada alasan itu bagiku.
Aku coba menolaknya. Semua terlalu terburu-buru. Aku tak mengenal Rayyan. Namun aku mengalah demi kebahagiaan bapak dan ibu.
**
Suasana hening. Bibir Rayyan mendarat di keningku. Aku tersipu.Â
Dari gawaiku yang dipegang Rayyan terdengar suara memanggil-manggil namaku. Ternyata Rayyan tak memutus sambungan telepon dari Indra.
"Nindi... halo. Nindi..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H