Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melepaskan

28 Juni 2020   08:05 Diperbarui: 19 Juli 2020   07:55 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rayyan mendekati dan duduk di sampingku. Dia meraih dan mengangkat gawaiku saat Indra meneleponku. Lalu diletakkan di pangkuanku.

"Bicara saja, Nindi. Aku dengarkan," ucap Rayyan dengan suara lebih keras. Aku risih duduk di sampingnya.

"Apaan sih?"

Aku mau menutup sambungan telepon dari Indra, kembali Rayyan meraih gawaiku. 

"Bilang saja kalau kamu nggak suka pas lihat aku sama Tiwi kan?" Rayyan mencoba menggodaku.

"GR kamu!" 

Aku coba merebut gawaiku. 

"Biar saja. Kalau kamu nggak cemburu, aku yang cemburu," ucap Rayyan.

Rayyan menatapku.

"Aku tak kan melepasmu..."

Hatiku berdebar. Rayyan dulu melepas Tiwi karena dianggap akan menguasai kekayaan keluarga Tiwi. Dia merasa harga dirinya diinjak-injak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun