Senyuman bu Sari juga tak tampak. Wajahnya tegang. Kami merasa kurang nyaman. Dipandanginya kami satu persatu.Â
"Seto, kamu sangat membahayakan dirimu dan teman-temanmu..."
Tak ada jawaban dari Seto.
"Kali ini kamu keterlaluan. Ular itu sangat berbahaya, Seto. Kamu tahu apa tidak?"
Seto mengangguk.Â
"Kalau ada orang yang tergigit ular weling, bisa kesulitan bernafas. Ada juga yang sampai meninggal. Bisanya sangat berbahaya..."
Bu guru menuju meja guru dan duduk. Dia mengambil nafas dalam-dalam.Â
"Untung saja ular tidak lepas. Kalau lepas terus menggigit temanmu, bagaimana?"
Kami masih diam.
"Kamu bisa dilaporkan ke polisi sama orangtua temanmu. Kamu paham, Seto?"
Seto mengangguk.