"Mantanku aneh, jeng. Dipajang di pelaminan sambil merokok. Nggak ada senyuman sama sekali..."
Saya sebenarnya agak maklum juga. Mereka terpisah karena tak ada restu dari orangtua.
**
Datang atau tidak ke pernikahan mantan?
Jika ditilik secara sosial, menghadiri pernikahan itu menjadi sebuah kewajiban. Bagaimanapun manusia sebagai orang yang memang memiliki hubungan sosial baik karena pertemanan, tetangga, atasan, bawahan dan sebagainya, jadi harus dihormati undangannya.
Akan menjadi berbeda jika mendatangi pernikahan mantan. Kenapa? Kita tidak boleh menyiksa hati. Jika hati tidak kuat maka lebih baik tidak mendatangi pesta pernikahan mantan. Ingat, untuk move on itu tidaklah mudah.
Apalagi ada banyak pertimbangan juga. Kita harus memikirkan juga pihak jodoh mantan. Menjaga hati banyak orang akan terasa lebih bijak. Daripada nanti dengan kedatangan kita, hubungan mantan dengan pasangannya menjadi terganggu.Â
Jadi mendatangi atau tidak sebuah pesta tergantung dengan individunya juga. Tinggal tanyakan pada hati saja, kuat atau tidak. Kalau hati kuat, datang. Sebaliknya, kalau hati rapuh, absen saja. Jangan siksa diri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H