"Iya, Andra! Terus jangan lupa, makan dan minummu juga direm. Makan secukupnya. Lupakan rasa laparmu dengan bermain bersama teman-temanmu. Minum itu minuman yang sehat. Bukan minuman bersoda..."
"Kenapa, pak guru? Kan segar. Apalagi kalau minumannya disimpan di kulkas. Segar sekali, pak guru..."
"Iya, bapak tahu. Bapak kadang juga minum minuman bersoda. Tapi tidak sering. Memang segar tapi... Kamu pingin tahu nggak, akibat terlalu sering minum minuman bersoda?"
Andra menganggukkan kepala.
"Tubuhmu seperti ini ya karena minuman itu. Obesitas kalau orang pintar bilang. Terus nanti bagian-bagian tubuh bisa rusak..."
"Rusak bagaimana, pak guru?"
"Badanmu nggak sehat. Gigi dan tulangmu nggak kuat, terus bisa kanker... pokoknya semua bisa sakit, Ndra. Makanya jangan keseringan minum seperti itu. Kasihan ibu dan ayahmu..."
*
Tubuh Andra kini tak segendut dulu. Badannya terasa ringan. Melakukan apapun juga lebih mudah. Kalau lomba lari, meski tak juara, tetapi dia sampai finish tak lagi terakhir. Hilanglah julukan si Buntut.
Andra semakin bersemangat untuk olahraga. Kadang bersepeda, kadang berenang, berlari. Dia ingin tubuhnya sehat, biar nggak sakit-sakitan.Dan yang jelas, Andra mau menghilangkan julukan si gendut atau kepala semangka.Â
Oh iya, Andra sekarang tidak pernah terlambat sampai sekolah. Dia menjadi lebih tenang dalam belajar di sekolah. Tentu tak ada ejekan lagi dari teman-temannya.