"Mereka juga mengejekku kepala semangka dan si gendut, pak guru. Aku nggak suka..."
Pak Medi paham dengan kondisi Andra. Namun demi kebaikan Andra, Pak Medi menasehati Andra.
"Andra, jadikan ejekan itu sebagai dorongan bagi kamu untuk tidak seperti dalam ejekan mereka..."
Andra menyimak nasehat pak Medi. Mimik muka Andra seperti belum mengerti maksud perkataan Pak Medi.
"Begini Andra, coba kalau kamu diejek gendut, maka kamu tunjukkan kalau tubuhmu nggak akan gendut lagi..."
"Caranya, pak guru?"
Pak Medi yang adalah tetangga keluarga Andra sudah hafal dengan pola makan Andra. Sehari makan 3 kali dengan porsi banyak. Setelah itu ngemil tanpa jeda.Â
Minum pun cukup banyak. Tak hanya air putih. Minuman bersoda pun diminumnya. Ibu Andra sampai kehabisan akal untuk mengerem pola makan Andra.
Pola makan seperti itu masih ditambah lagi, Andra tak lepas dari HP. Jadi tubuhnya yang menerima makan terus lama kelamaan menjadi gendut.
"Coba kamu banyak olahraga. Yang kamu bisa saja. Bersepeda, berjalan, berlari atau apa saja. Itu akan membakar kalori berlebih di tubuhmu. Jadi nggak akan gendut lagi..."
"Ooo...begitu ya, pak guru?" Andra manggut-manggut.