Perempuan tua itu meminta tolong padanya.
"Nak, apa kamu bisa bantu bawakan air sampai ke rumahku?"
Sekar melihat perempuan itu memegang wadah air lalu mengisinya dengan air sungai yang jernih itu.
"Baiklah, nek..."
Dengan susah payah Sekar membantu perempuan itu. Meski tangannya terasa pegal namun dia merasa kasihan kalau perempuan itu kelelahan.
Di tengah perjalanan perempuan tua itu bercerita kalau dia mau menyiapkan makanan untuk anak dan cucunya yang mau pulang ke kampung mereka. Namun sumur di rumahnya mengering karena kemarau panjang. Padahal suaminya baru sakit.
**
Setelah lama berjalan sampailah mereka di sebuah rumah kecil namun bersih dan rapi.Â
"Bantu bawa masuk ke dapur ya, nak..."
Perempuan tua itu membukakan pintu menuju dapur. Diletakkannya wadah air di pojok dapur sesuai permintaan perempuan tua itu.
"Kamu istirahatlah dulu, nak. Biar nenek memasak dulu..."