Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalahkan Ego

13 Oktober 2019   17:22 Diperbarui: 13 Oktober 2019   17:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu... ayah... Husna seneeeng sekali melihat ibu dan ayah seperti ini..."

Aku tersadar. Tangan ayah Husna masih menggandengku. Aku segera melepaskan genggaman tangannya. Tak berhasil. 

"Husna, ajak ibu dan ayahmu kemari..."

"Iya, nek..."

Kami mendekati nenek Husna. Aku tak berani menatap wajahnya. Bagaimanapun kisahku dulu benar- benar membuat trauma dan sakit hati. Air mata kutahan, aku tak mau terlihat lemah di depan Husna.

Ayah Husna menyalami dan mencium tangan nenek Husna. Aku berdiri terpaku, bingung harus bagaimana. Sementara Husna masih berada di sampingku.

"Maafkan Mumtaz, bu. Mumtaz minta restu untuk bersama Husna dan ibunya. Maaf bila ini menjadikan Mumtaz durhaka. Mumtaz hanya tak ingin Husna merasa sedih, seperti yang ibu lihat kalau dia di sini selama ini..." Ayah Husna bersimpuh, sungkem pada ibunya.

Nenek Husna memandangi ayah Husna. Lama beliau terdiam. Lalu pandangan beliau beralih kepadaku dan Husna. Husna memelukku. Entah apa yang dipikirkan putriku itu. 

Nenek Husna berdiri dan menghampiriku dan Husna. Ayah Husna menyusulnya. Nenek Husna berdiri di hadapanku. Aku kikuk dan menundukkan kepalaku. 

"Putri, jaga Mumtaz dan Husna ya, ndhuk..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun