Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalahkan Ego

13 Oktober 2019   17:22 Diperbarui: 13 Oktober 2019   17:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa mas Mumtaz nggak kasihan sama Husna?"

"Lalu bagaimana denganmu sendiri, Put?" 

Kuhela nafas panjang.

"Apa kamu benar kasihan sama Husna?" aku terdiam.

"Sudah lama kan aku mengajakmu bersama lagi tapi kamu..."

"Ibu, mas. Aku pikirkan ibu dan perasaanku..." sanggahku.

**

Mas Mumtaz menggenggam tanganku begitu memasuki teras rumah keluarganya.

"Apapun yang terjadi, aku akan bersamamu dan Husna, Put. Semoga ibu bisa menerima..." 

Hatiku menjadi ciut. Aku merasa asing di rumah nenek Husna. Rasanya aku ingin lari sejauh mungkin tetapi tangan ayah Husna semakin erat menggenggam tanganku yang dingin. 

Memasuki ruang keluarga, aku dikejutkan oleh suara Husna yang memanggil namaku. Entah kapan dia sampai di sini. Seharusnya dia masih berada di sekolah. Ada kegiatan mabit. Kulihat dia bercengkerama bersama neneknya. Dia membisikkan sesuatu pada neneknya lalu berdiri dan menghambur ke arahku dan ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun