Sherly tersipu sesaat, lalu menganggukkan kepalanya. Â Aku memang jarang memanggilnya sayang.Â
"Aku..."
Sherly memulai curhatnya.
"Eh, pak instruktur di sini juga..."
Tiba- tiba ada suara lelaki yang menyapaku. Aku mencoba mengingatnya. Tapi aku tak bisa mengingatnya. Entah siapa bapak- bapak yang menyapaku itu.
"Saya peserta diklat, pak. Kelas SD 05..."
Bapak- bapak itu menyalamiku dan Sherly.
"Mbaknya ini juga peserta diklat ya?" tanya bapak- bapak itu ketika berjabat tangan dengan Sherly. Shery mengangguk.
"Wah... kebetulan. Saya bisa sedikit berdiskusi dengan pak instruktur dan mbaknya..."
Sesaat aku dan Sherly saling berpandangan.Â
"Oh...iya, pak. Monggo. Kebetulan saya juga berdiskusi dengan pak Gesang. Ada beberapa materi yang kurang saya pahami..."