Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Derita Kami

25 September 2019   08:45 Diperbarui: 29 September 2019   05:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini perutku kencang- kencang. Kupikir waktu lahirnya buah hati kami segera tiba. Aku masih melakukan aktivitas memasak, mencuci dan menyapu di rumah ibu, di Jawa.

Sampai akhirnya aku tak kuat lagi karena kontraksi yang terus terjadi. Ibu dan kakakku segera membawaku ke bidan terdekat.

Aku berjuang untuk melahirkan buah hati kami. Suami belum tiba di Jawa. Dia dalam perjalanan. 

**

Suara tangis bayi memecah heningnya malam. Alhamdulillah, bayi kami sehat. Perempuan. 

Simbah kakunglah yang mengadzani bayiku. Setelah aku ditangani bidan dan sudah baikan, aku menelepon suamiku.

Hanya nada sambung yang kudengar. Berulang kali ku telepon. Suamiku tak juga mengangkat teleponku.

Sampai akhirnya telepon dari suamiku masuk. Buru- buru kuangkat telepon itu.

"Alhamdulillah, nak. Kamu sudah melahirkan. Ibu bahagia..."

Ibu mertua yang menghubungiku. Aku menceritakan bagaimana proses melahirkan. Pengalaman yang luar biasa. Di mana aku mempertaruhkan nyawa demi lahirnya buah hatiku. Aku bisa merasakan bagaimana ibu atau perempuan lain ketika melahirkan.

"Mas Aji ada, bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun