Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kegalauan Aji

25 Juli 2019   07:32 Diperbarui: 25 Juli 2019   07:48 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Cerita Ringan/ dokpri

Zia merasa jengah. Seharusnya dia merasa bahagia, seminggu lagi akan berangkat refreshing ke Bali bersama teman kerjanya. Akan tetapi calon suami Zia, Aji, menentang rencana piknik tersebut.

" Itu rencana sudah lama, mas. Masa hanya karena ada berita kecelakaan tenggelamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba aku harus menggagalkan kepergianku..." 

Zia memprotes Aji yang mencoba menghalangi kegiatannya.

" Aku tu khawatir, dik. Kita tinggal menghitung hari mau akad nikah lho..." Aji menyampaikan uneg-unegnya.

" Insyaallah perjalananku dan teman-teman lancar dan selamat, mas. Mas Aji doakan Zia ya..."

Zia tetap pada pendiriannya. Dia ingin mewujudkan keinginannya ke Pulau Dewata itu. Selama ini Zia hanya melihat keindahan Bali dari surat kabar, televisi maupun internet. Sehari sebelum Zia berangkat, Aji masih menyampaikan protes meskipun hanya lewat pesan WA. 

" Ibu dan bapak nggak setuju kamu piknik, dik. Itu bukan hari baik buat bepergian..."

Zia membaca pesan Aji dengan tersenyum lucu. Dia sama sekali tak percaya pada ramalan atau itungan dina ---hitungan hari--- yang berhubungan dengan dina apik ---hari baik--- atau tak baik. Baginya semua hari itu baik dan itu sudah ditanamkan oleh orangtuanya. Sedangkan keluarga calon suaminya masih percaya itungan dina tadi.

" Sudahlah, mas Aji. Percaya deh sama Allah. Allah menciptakan dunia seisinya dengan segala manfaatnya. Begitu juga hari. Semua hari diciptakan baik... Kalau ada hal buruk terjadi pada hari tertentu pasti bukan karena harinya yang nggak baik"

" Kalau aku percaya semua hari itu baik, dik. Aku cuma khawatir kalau terjadi apa-apa denganmu. Tuh lihat berita tentang pencarian korban tenggelamnya kapal di Danau Toba. Ngeri dik kalau terjadi seperti itu..."

" Makasih, mas. Mas aji mengkhawatirkan aku. Berarti mas Aji bener-bener menyayangi aku. Makasih ya..."

"Kamu ini... Malah becanda, dik. Aku tu khawatir, tahu...!"

Zia tak membalas WA Aji lagi. Kalau diladeni terus malah bikin kekhawatiran Aji bertambah.

***

Akhirnya hari yang ditentukan Zia bersama teman sekantornya berangkat ke Bali. Mereka berkumpul di kantor sebelum  berangkat. Zia diantar kakaknya. Aji tak bisa mengantar Zia ke kantor karena ada tugas dari kampus. Akan tetapi Aji terus memantau perjalanan calon isterinya yang agak ngeyel itu. Apalagi ketika Zia sampai Bali terus ada berita kapal yang tenggelam lagi di Perairan Selayar, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

"Dik, aku khawatir lagi ini. Di Sulawesi Selatan ada kecelakaan kapal lagi. Waduh, dik... Semoga perjalanan kalian lancar dan selamat ya..."

Zia tak segera membalas WA dari Aji. Zia tak mengikuti berita selama di perjalanan karena lebih enak kalau menikmati perjalanan sambil melihat keadaan beberapa daerah atau tidur. Akan tetapi akhirnya Zia tahu tenggelamnya kapal motor Lestari Maju di Sulawesi Selatan tersebut. Grup-grup WA banyak yang menshare berita itu. Juga di wall akun FB. Malah ada video detik-detik jelang tenggelamnya kapal di Sulawesi Selatan.

Sempat ada rasa khawatir juga di benak Zia. Kekhawatiran juga menyelimuti benak teman-temannya. Apalagi dia mendapat kabar kalau di rumah angin berhembus kencang sampai di tempat tinggalnya terasa dingin meski siang hari. Ada seorang sahabatnya yang membuat status " anginnya kencang berasa di pantai, dinginnya kayak di Kaliurang..."

Kakak Zia juga menanyakan kondisi alam di Bali.

"Zia, di sini angin kencang banget di situ gimana?" Tanya Hida, sang kakak.

"Di sini angin lumayan, mbak" balas Zia.

"Ya semoga perjalanan dari Gilimanuk sampai Ketapang nanti bisa lancar. Pulang kapan to, dik?"

" Ini lagi OTW, mbak. Doakan ya..."

---

Ketika sampai Gilimanuk Zia memberikan kabar pada Aji. Rasanya seharian kemarin Aji tidak WA Zia. Mungkin Aji merasa kesal dan jengkel dengan Zia.

"Aku sudah di Gilimanuk, mas Aji. Bismillah..."

Zia juga memberikan kabar yang sama kepada kakaknya.

Setelah beberapa menit Aji baru membalas WA Zia.

"Ya, dik. Semoga lancar dan selamat sampai rumah. Nanti kalau sudah dekat kantor, kabari lagi ya. Aku mau jemput kamu. Kangen juga..."

"Halah mas...kangen apaan. Wong aku pergi cuma empat hari kok. Mas Aji kalau ada tugas dari kampus bisa lebih lama..."

---

Akhirnya hari Jumat Zia dan teman kerjanya sampai di kantor. Mereka istirahat sebentar, sambil menunggu jemputan. 

Tak berapa lama Zia melihat Aji di halaman kantor dengan pakaian kerjanya. Zia mendekati Aji.

" Makasih ya mas Aji... Mas Aji menyempatkan waktu buat jemput aku. Nggak kerja, mas?"

" Kerja-lah, dik. Rapi, ganteng dan keren gini kok. Apa nggak kelihatan? Wong ya aku lagi kejar tayang dan kejar setoran buat nikahi kamu..."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun