"Kamu ini... Malah becanda, dik. Aku tu khawatir, tahu...!"
Zia tak membalas WA Aji lagi. Kalau diladeni terus malah bikin kekhawatiran Aji bertambah.
***
Akhirnya hari yang ditentukan Zia bersama teman sekantornya berangkat ke Bali. Mereka berkumpul di kantor sebelum  berangkat. Zia diantar kakaknya. Aji tak bisa mengantar Zia ke kantor karena ada tugas dari kampus. Akan tetapi Aji terus memantau perjalanan calon isterinya yang agak ngeyel itu. Apalagi ketika Zia sampai Bali terus ada berita kapal yang tenggelam lagi di Perairan Selayar, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Dik, aku khawatir lagi ini. Di Sulawesi Selatan ada kecelakaan kapal lagi. Waduh, dik... Semoga perjalanan kalian lancar dan selamat ya..."
Zia tak segera membalas WA dari Aji. Zia tak mengikuti berita selama di perjalanan karena lebih enak kalau menikmati perjalanan sambil melihat keadaan beberapa daerah atau tidur. Akan tetapi akhirnya Zia tahu tenggelamnya kapal motor Lestari Maju di Sulawesi Selatan tersebut. Grup-grup WA banyak yang menshare berita itu. Juga di wall akun FB. Malah ada video detik-detik jelang tenggelamnya kapal di Sulawesi Selatan.
Sempat ada rasa khawatir juga di benak Zia. Kekhawatiran juga menyelimuti benak teman-temannya. Apalagi dia mendapat kabar kalau di rumah angin berhembus kencang sampai di tempat tinggalnya terasa dingin meski siang hari. Ada seorang sahabatnya yang membuat status " anginnya kencang berasa di pantai, dinginnya kayak di Kaliurang..."
Kakak Zia juga menanyakan kondisi alam di Bali.
"Zia, di sini angin kencang banget di situ gimana?" Tanya Hida, sang kakak.
"Di sini angin lumayan, mbak" balas Zia.
"Ya semoga perjalanan dari Gilimanuk sampai Ketapang nanti bisa lancar. Pulang kapan to, dik?"