Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelajaran dari Kisahku

14 Juli 2019   20:17 Diperbarui: 14 Juli 2019   20:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Num, bapak mau bicara sebentar..."

"Nggih, pak. Monggo..."

Aku mengira bapak akan membicarakan rencana lamaran Sabtu besok. Ternyata bapak memberikan kabar buruk.

"Num, sepertinya rencana Sabtu besok tak bisa terjadi..."

Bapak tampak hati- hati ketika bicara denganku. Aku menjadi kaget mendengar ucapan bapak. Rasanya baru kemarin bapak bilang kalau memberi restu kepada kami. Mengapa tiba- tiba berbalik arah.

"Kenapa, pak...?"

Aku tak bisa menyembunyikan rasa penasaran sekaligus kesal pada bapak.

"Begini, nduk. Bapak mendengar dari bulik Wati kalau Bram akan melamar gadis desa sebelah Sabtu besok. Gadis itu hamil..."

Aku sangat shock. Aku menangis sejadi- jadinya. Aku merasa perjuanganku berakhir sia- sia. Di saat aku shock itu secara tiba- tiba aku berniat mengakhiri hidupku. Kebetulan di sampingku tergeletak pisau silet. Kugoreskan pisau silet itu ke nadi pergelangan tangan kiriku.

Gegerlah rumahku saat itu.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun