"Siapa tamunya, Husna?"
Tak ada sahutan dari Husna.Â
Aku mau menyusul Husna ke ruang tamu dan memanggil Husna untuk sarapan.Â
"Sarapan dulu, Hus...!"
Kupanggil Husna sambil aku menuju ruang tamu.
"Apa aku boleh ikut sarapan, bu Mumtaz?"
Ah...ternyata ayah Husna benar bersama gadis kecilku itu.
Kuhampiri Husna. "Husna, kamu sarapan dulu ya. Jangan lupa susunya diminum..."
Husna bergegas ke ruang makan.Â
"Bu Mumtaz tak mengajakku sarapan?"
Aku hanya memandang ayah Husna dan segera menyusul Husna.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!