Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Riak-riak Cinta

28 April 2019   22:32 Diperbarui: 10 November 2019   00:28 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan perasaan sakit aku segera menuju dapur. Kubuka kulkas dan mengambil stok sayuran yang ada. Kumeracik dan memasakkan makanan kesukaan suamiku. Setelah siap, kuambilkan masakan kesukaannya itu. Kuantarkan ke ruang kerjanya. Dia lebih sering makan di sana. Biasanya ketika dia makan, aku setia menemani di sampingnya. Tapi saat ini aku tak mau menemaninya. 

***

Sore di hari berikutnya. Di rumah. Suamiku sudah menungguku di teras. Dia berusaha untuk tersenyum  dan menyapaku. Aku tak menanggapinya. Aku masih merasa sakit. Ingin rasanya kuumpat dia. Tapi sudahlah. Itu hanya menambah aku stres dan sedih. 

Aku langsung masuk rumah. Kusiapkan air panas untuk mandi. Biar segar. Badan rasanya lengket. Seharian masih persiapan visitasi akreditasi. 

Sambil menunggu air mendidih, aku duduk di meja makan. Kuraih gelas dan menuangkan air putih ke dalamnya. Kuteguk perlahan untuk membasahi kerongkonganku. 

Suamiku menyusul. Dia membawa sebuah kotak bergambar gawai. 

"Sayang, ini buat kamu. Maafin mas ya. Kemarin marah...", ucapnya sambil menyerahkan kotak itu padaku. 

"Aku tak membutuhkannya, mas. Mas simpan saja..", tolakku. 

Kulihat air dalam cerek sudah mendidih. Aku menuju kamar mandi. 

***

"Sayang, kamu masih marah?", tanyanya ketika aku masih sibuk merampungkan administrasiku. Minggu depan visitasi dilakukan. Jadi aku memastikan tak ada administrasi yang terlewatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun