Mohon tunggu...
Jonny Ricardo Kocu
Jonny Ricardo Kocu Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pengajar dan Penulis Lepas

Suka Membaca dan Menulis. Tertarik pada Politik & Pemerintahan, Sosial Budaya, dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Demokrasi Mati: Gejalanya dan Bagaimana Menjaga Demokrasi?

11 Juni 2024   08:28 Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:51 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demokrasi. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Identitas buku

Judul:  Bagaimana Demokrasi Mati
Penulis: Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt
Tahun:  2021 (Cet.4)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (penerjemah)

Penutup

"Bagi kedua penulis, banyak pemimpin terlihat, ingin membangun demokrasi, padahal mereka sedang memperlemah bahkan membunuh demokrasi itu sendiri." 

Pada akhir buku ini, kedua penulis mengingatkan kita bahwa: Tidak ada satu pemimpin politik yang bisa mengakhiri suatu demokrasi, atau tidak ada pemimpin politik yang menyelamatkan demokrasi. Demokrasi adalah usaha Bersama, nasibnya tergantung kita (hal. 203). 

Akhir kata, saya merekomendasikan kepada siapa saja yang membaca tulisan ini, agar membaca langsung dan utuh buku Bagaimana Demokrasi Mati (How Democracies Die ), yang ditulis oleh dua ilmuwan politik dari Universitas Harvard, yaitu Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Buku ini diterbitkan (terjemahan) dalam versi bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama, 2019.

Karena buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang ringan, dan mudah dimengerti, serta isi buku ini penting bagi kita yang hidup dalam negara demokrasi, yang terus mengupayakan agar demokrasi tetap hidup dan berjalan semestinya.

*Penulis adalah pengajar/dosen di Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) Sorong, Papua Barat Daya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun