Sepuluh tahun kemudian, Â pada tahun 2029, semua posisi dari terendah hingga tertinggi sudah terisi dengan kader, cita-cita mengubah ideologi tinggal menunggu momentum yang pas.
MOMENTUM YANG PAS
Momentum yang pas itu adalah Ketika 356 + 1 = 357 kader sudah duduk di MPR, baik sebagai anggota DPR, maupun anggota DPD RI. Saat itu, perubahan NKRI berideologi Pancasila sudah bisa dilakukan menjadi NKRI berideologi agama, dan karena perubahan itu secara konstitusional, maka tidak bisa dihalangi. Kemungkinan besar hal itu sudah bisa diwujudkan pada selang tahun 2030 -- 2035.
SADAR SAAT SUDAH TERLAMBAT
Bagaimana agar metode penyusupan itu tidak disadari terlalu cepat oleh siapapun, atau disadari saat sudah terlambat? ... mudah saja mengatasi ini, alihkan perhatian. Saya bentuk dua ormas yang saban hari berteriak-teriak tentang ideologi. Satu ormas yang selalu berteriak tentang bahaya laten komunis, ormas yang lain selalu berteriak betapa perlunya agama menjadi dasar negara. Perhatian publik, dan bahkan aparat negara, akan tersedot oleh ormas yang dua ini. Media sosial juga akan diramaikan dengan pro-kontra terhadap ormas pengalih perhatian ini. Siaran-siaran TV didominasi oleh debat-debat pro-kontra, pidato-pidato kampanye dipenuhi pro-kontra. Ormas pengalih perhatian harus dapat menyedot habis energi publik sampai tidak memiliki energi untuk berpikir kritis.
Kedua jenis ormas ini hanya pengalih perhatian, substansi dari rencana saya bukan di situ. Inti yang utama adalah "menyusup ke mahasiswa baru".
SITUASI TAHUN 2020
Hingga tahun 2020, kondisi yang terbentuk masih sesuai dengan target, hanya sedikit yang melenceng, seseorang (saya sebut saja Namanya, Ade Armando) sudah menyadari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh "penyusupan ke mahasiswa baru PTN". Untungnya, publik dan aparat pemerintah masih lebih sibuk memelototi ormas-ormas pengalih perhatian itu, mereka semua seperti pemadam kebakaran yang sibuk saat api menjilat, syukurlah. Itu sebabnya saya harus selalu mendorong kedua ormas pengalih perhatian itu agar selalu memantik api di banyak tempat, agar publik dan aparat sibuk terus memadamkannya. Â Secara umum, keadaan masih sesuai dengan harapan dan cocok dengan rencana.
KADER YANG BOCOR
Dari sekian banyak kader, selalu ada saja yang mulutnya bocor. Dengan lantang kader ini berteriak, Indonesia bubar tahun 2030. Untungnya, publik dan aparat menganggap kader yang berteriak itu sebagai orang gila. Andaikata ada yang cermat berpikir dan menganalisis dengan teliti, meninjau ulang ke masa lalu, bisa jadi dia akan menemukan hubungan yang sangat kuat antara penyusupan ke mahasiswa baru PTN dengan teriakan Indonesia bubar tahun 2030.
UCAPAN TERIMAKASIH