Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Richard Dawkins, Membunuh Diri Sendiri

16 November 2017   15:44 Diperbarui: 16 November 2017   15:48 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

'3. Kesimpulan Yang Membunuh Diri Sendiri.

Apakah Dawkins sadar, bahwa semua usaha untuk memahami, segala energi dan daya yang dikerahkan untuk mengumpulkan data dalam rangka mendukung teori evolusi, menjadi ternihilkan dan ternafikan oleh kesimpulan bahwa satu-satunya tujuan hidup adalah untuk kelestarian gen? Untuk apa semua usaha itu, jika toh tujuan hidup hanya untuk menjadi leluhur?.

Jika satu-satunya tujuan kehidupan adalah demi kelestarian gen, maka usaha untuk menyingkap misteri kuantum, menelisik lebih jauh ke kedalaman quark, memasuki kemisteriusan alam semesta, menjenguk jantung galaksi, teori big-bang, membuktikan keberadaan blackhole, membangun akselerator pemercepat partikel, menyusun kalender gerhana, semuanya menjadi pekerjaan sia-sia, karena semua itu sama sekali tidak berkaitan dengan hasrat seksual, tidak sesuai dengan tujuan hidup demi kelestarian gen. Bahkan kini, kalau kita percaya bahwa satu-satunya tujuan kehidupan hanya demi kelestarian gen, maka usaha untuk memahami asal-usul kehidupan, usaha untuk memahami keragaman spesies, layak dihentikan karena semua usaha itu tidak bermanfaat terhadap tujuan kehidupan itu sendiri. Dawkins menjadi pengangguran.

'4. Manusia, Hewan Bermoral

Manusia adalah hewan (menurut biologi), tetapi manusia adalah pelaku moral. Sebagian dari nilai moral itu, seperti monogami, justru bertentangan dengan tujuan kehidupan demi kelestarian gen.

Mengapa kita berharap polisi menangkap pria yang memperkosa gadis, pada hal pemerkosaan sangat cocok dengan tujuan kehidupan demi kelestaria gen? mengapa kita tidak menginginkan setiap pria boleh menikah dengan setiap wanita?, mengapa perselingkuhan harus terlarang?, mengapa kita harus berpakaian pada hal demi kelestarian gen akan lebih cocok kalau semua kita telanjang? Mengapa harus menikah, jika demi kelestarian gen cukup kawin saja, mengapa tidak semua pria menjadi suami semua wanita dan semua wanita menjadi suami dari semua pria, bukankah itu sangat mendukung tujuan demi kelestarian gen?

Jika satu-satunya tujuan kehidupan adalah demi kelestarian gen, maka manusia adalah monyet berpakaian, tidak berbeda dengan kadal yang merayap, sama dengan buaya yang memangsa, dan lain-lain.

Tetapi manusia menjadi berbeda, karena di dalam diri manusia ada kehendak bebas, kehendak yang bukan sekedar menjadi leluhur. Dari mana sumber asal usul kehendak bebas ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun