Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Richard Dawkins, Membunuh Diri Sendiri

16 November 2017   15:44 Diperbarui: 16 November 2017   15:48 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang bisa dilakukan ilmuwan biologi yang masih muda dan ambisius agar dapat menyingkap misteri yang sangat mendasar, mengejutkan, dan berdampak revolusioner terhadap paradigma asal usul kehidupan, melebihi guncangan yang diciptakan oleh karya magnum-opus Charles Darwin, On The Origin of Species?

Darwin telah menyelesaikan gambar besarnya untuk kita, yang tersisa hanya bagaimana mengisi detail-detail yang masih kosong, menambah catatan kaki. Penyingkapan apapun di bidang biologi evolusioner yang akan terjadi di masa depan, dipastikan tidak akan meloncat keluar dari paradigma Darwinian, Richard Dawkins menyimpulkan seperti itu. Siapapun yang memposisikan diri menjadi nabi yang menantang teori evolusi Darwin akan tampak sebagai orang bodoh yang memberontak.

Bagi ilmuwan, pekerjaan mengisi detail, membuat catatan kaki, bukan pekerjaan yang mengundang hasrat dan tidak memacu adrenalin, karena itu membosankan, tidak layak ditekuni.

'1. Ultra Darwinisme

Lalu apa pilihan yang tersisa?.

Menjadi lebih Darwin dari Darwin sendiri, itu satu-satunya jalan kecil yang masih tersisa, agar nama bisa disaput kemuliaan. Jalan itulah yang dipilih oleh Richard Dawkins, menjadi ultra Darwinian. Evolusi bukan hanya fenomena terestial, tetapi evolusi adalah fenomena kosmos. Di manapun kehidupan ada di alam semesta ini, teori evolusi berlaku di situ, Dawkins menyimpulkan begitu, kesimpulan yang tidak pernah disinggung apalagi diungkapkan oleh Darwin sendiri.

Di tangan Dawkins, fenomena evolusi dan seleksi alam terasah menjadi senjata yang mengerikan, yang hampir selalu sukses membantai lawan-lawannya dengan cara yang sangat argumentatif, dan provokatif. Argumentasinya selalu mengguncang, mengancam, dan menekan. Setiap orang bodoh pasti tahu bahwa .... menjadi mukadimah favorit dalam setiap argumennya, kalimat yang mengancam dan menekan siapapun yang menjadi pemirsa.

'2. Menjadi Leluhur

Hasrat terbesar Dawkins kini adalah menyingkirkan kaum kreasionis dari persembunyian terakhirnya, rancang agung penciptaan.

Tidak ada rancangan, satu-satunya tujuan kehidupan adalah kelestarian gen, menjadi leluhur. Lahir, hidup, kawin, dan mati, itu saja. Gen tidak punya rasa, tidak berbelas kasih, tidak kejam, gen hanya cuek, dan acuh. Kodok dan Buaya, Singa dan Harimau, Pendakwah dan makelar saham, semua itu hanya kenderaan rumit yang diarahkan ke satu tujuan, kelastarian gen.

Kijang bertumbuh menjadi mahluk bertungkai kokoh dan bisa berlari capat, itu ditujukan bukan agar harimau mati kelaparan, tetapi sekedar memperbesar peluang hidup lalu kawin dan berketurunan, menjadi leluhur, demi kelastarian gen. Harimau tumbuh dengan cakar dan gigi yang tajam, tungkai berotot, bukan untuk membinasakan rusa, tetapi sekedar memperbesar peluang hidup sampai berketurunan, lagi-lagi untuk kelestarian gen.

'3. Kesimpulan Yang Membunuh Diri Sendiri.

Apakah Dawkins sadar, bahwa semua usaha untuk memahami, segala energi dan daya yang dikerahkan untuk mengumpulkan data dalam rangka mendukung teori evolusi, menjadi ternihilkan dan ternafikan oleh kesimpulan bahwa satu-satunya tujuan hidup adalah untuk kelestarian gen? Untuk apa semua usaha itu, jika toh tujuan hidup hanya untuk menjadi leluhur?.

Jika satu-satunya tujuan kehidupan adalah demi kelestarian gen, maka usaha untuk menyingkap misteri kuantum, menelisik lebih jauh ke kedalaman quark, memasuki kemisteriusan alam semesta, menjenguk jantung galaksi, teori big-bang, membuktikan keberadaan blackhole, membangun akselerator pemercepat partikel, menyusun kalender gerhana, semuanya menjadi pekerjaan sia-sia, karena semua itu sama sekali tidak berkaitan dengan hasrat seksual, tidak sesuai dengan tujuan hidup demi kelestarian gen. Bahkan kini, kalau kita percaya bahwa satu-satunya tujuan kehidupan hanya demi kelestarian gen, maka usaha untuk memahami asal-usul kehidupan, usaha untuk memahami keragaman spesies, layak dihentikan karena semua usaha itu tidak bermanfaat terhadap tujuan kehidupan itu sendiri. Dawkins menjadi pengangguran.

'4. Manusia, Hewan Bermoral

Manusia adalah hewan (menurut biologi), tetapi manusia adalah pelaku moral. Sebagian dari nilai moral itu, seperti monogami, justru bertentangan dengan tujuan kehidupan demi kelestarian gen.

Mengapa kita berharap polisi menangkap pria yang memperkosa gadis, pada hal pemerkosaan sangat cocok dengan tujuan kehidupan demi kelestaria gen? mengapa kita tidak menginginkan setiap pria boleh menikah dengan setiap wanita?, mengapa perselingkuhan harus terlarang?, mengapa kita harus berpakaian pada hal demi kelestarian gen akan lebih cocok kalau semua kita telanjang? Mengapa harus menikah, jika demi kelestarian gen cukup kawin saja, mengapa tidak semua pria menjadi suami semua wanita dan semua wanita menjadi suami dari semua pria, bukankah itu sangat mendukung tujuan demi kelestarian gen?

Jika satu-satunya tujuan kehidupan adalah demi kelestarian gen, maka manusia adalah monyet berpakaian, tidak berbeda dengan kadal yang merayap, sama dengan buaya yang memangsa, dan lain-lain.

Tetapi manusia menjadi berbeda, karena di dalam diri manusia ada kehendak bebas, kehendak yang bukan sekedar menjadi leluhur. Dari mana sumber asal usul kehendak bebas ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun