Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Radikalisme ala Tawon

21 Juni 2017   16:25 Diperbarui: 21 Juni 2017   16:43 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beginilah cara saya menenangkan diri dan memanjatkan doa khusuk "semoga kedua survey di atas mengandung bias yang sangat lebar, sehingga tidak layak dijadikan rujukan untuk menyimpulkan. Dengan begitu, NKRI aman-aman saja dan akan Berjaya pada suatu masa yang tidak begitu lama lagi, Amin".

'4. Kewaspadaan

Doa-ku tadi untuk menghapus kecemasan, tetapi kewaspadaan harus tetap dipelihara. Bagai mana jika survey itu sangat kapabel?

Maka survey itu dapat menjadi indikator bahwa, tawon gangsir betina sudah menyuntikkan telurnya ke dalam tubuh ulat, membius dan mematikan simpul saraf pusat sang ulat. Maka satu-satunya jalan penyelamatan bagi sang ulat adalah pembedahan besar-besaran untuk mengeluarkan larva tawon dari dalam tubuh.

Remaja dan siswa menengah yang menjadi sampel survey, mereka adalah "larva" yang menjadi tumpuan masa depan bangsa ini, merekalah yang akan memegang tampuk pemerintahan mulai tahun 2040. Apa yang istimewa di tahun 2040?. Ramalan seorang guru besar PTN terkemuka bahwa di tahun 2040, Indonesia akan menjadi kekhalifahan.

Guru, seperti tawon gangsir betina, mereka adalah penyemai "larva" atau bibit. Masa depan bangsa bergantung pada apa yang mereka semaikan ke dalam otak dan pikiran terutama ke dalam hati siswa remaja di sekolah.

Membayangkan larva tawon gangsir memakan daging ulat perlahan-lahan dari dalam, dan tidak ada apapun yang bisa dilakukan, itu sangat mengerikan dan menakutkan.

Maka doa saya di atas saya panjatkan sekali lagi, Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun