Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Radikalisme ala Tawon

21 Juni 2017   16:25 Diperbarui: 21 Juni 2017   16:43 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

28,1% guru dan 58,0% siswa mendukung perusakan tempat hiburan malam

32,4% guru dan 43,3% siswa mendukung pembelaan dengan menggunakan senjata terhadap umat Islam dari ancaman agama lain.

(Kompas, Sabtu 17 Juni 2017).

Bagi sebagian kita dan bagi sebagian besar aparat, hasil kedua survey itu tidak bermakna apapun, tidak memicu pemikiran apalagi kewaspadaan.

'3. Bias Survey

Selalu terdapat bias pada setiap survey, hal alami yang tidak bisa dihindarkan dari segala sesuatu yang mengandalkan sampel. Seribu dua ratus orang tentu tidak bisa dijadikan sampel yang mewakili 275 juta orang. Survey dengan sampel Hambalang dan sekitarnya pasti menempatkan Bapak Prabowo Subianto meraih elektabilitas tertinggi menjadi capres 2019. Survey yang sama di Papua mungkin menempatkan Pak Jokowi dengan elektabilitas tertinggi.

Salah satu penyakit kronis dari setiap survey adalah "subjektifitas". Sifat "subjektifitas" inilah yang membuat survey bisa dipesan dan dimanfaatkan untuk membentuk opini.

Perhatikan isian pada kwesioner berikut:

"Setujukah anda untuk membela agama anda, bahkan jika perlu dengan menggunakan senjata dan kekerasan, jika agama anda diserang oleh agama lain?". Mayoritas jawaban "setuju", karena di situ ada elemen pertahanan dan pembelaan diri. Tiap-tiap orang berhak mebela diri, tentunya begitu.

Bedakan dengan yang berikut :

"setujukan anda menggunakan senjata dan kekerasan untuk menegakkan agama yang anda anut?". Saya yakin jawaban mayoritas adalah "tidak setuju", karena di dalamnya mengandung unsure agresifitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun