Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teror di Gereja Mesir, Ini Tanggapan Saya

10 April 2017   17:43 Diperbarui: 11 April 2017   01:30 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya, sekali lagi katanya, agama itu rahmat bagi umat manusia, semua agama mengajarkan kasih, dan seterusnya dan seterusnya rangkaian kalimat yang indah dan memabukkan. Lebih mudah bagi saya untuk mempercayainya dari pada mencari alasan untuk membantahnya. Sepakat bahwa semua agama mengajarkan cinta kasih.

Tetapi pengakuan bahwa semua agama mengajarkan cinta kasih tidak lantas membuat kita mengingkari realitas bahwa manusia bisa salah memahami, ahli-ahli kitab suci yang juga manusia itu bisa salah menafsirkan, pemimpin umat yang manusia itu bisa salah mengkhotbahkan, umat yang manusia itu bisa salah mendengar dan memahami khotbah, kesalahan yang tidak disengaja, atau kesalahan terencana untuk maksud atau tujuan tertentu.

Mari asah keberanian, berani mengajukan pertanyaan “mengapa agamaku sering disalah gunakan, mengapa begitu sering terror mengatasnamakan agamaku, apa yang salah dengan khotbah-khotbahku”, dan dengan tulus dan berani menelusuri jawaban atas pertanyaan itu. Pengakuan adalah baik bagi jiwa, tanpa pengakuan tidak ada perubahan.

Sejuta kali berteriak “agamaku tidak mengajarkan terror seperti itu” untuk sejuta terror-teror di bumi yang mengatasnamakan agama, adalah teriakan yang tidak berguna dan tidak akan mengubah apapun, terror akan tetap berlanjut, makin sering dan makin ganas. Tanpa keberanian melakukan tindakan untuk merivew ke dalam diri, meninjau ke dalam hati, terror akan berlanjut, dan makin brutal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun