Mohon tunggu...
Jonminofri Nazir
Jonminofri Nazir Mohon Tunggu... Jurnalis - dosen, penulis, pemotret, dan pesepeda, juga penikmat Transjakrta dan MRT

Menulis saja. Juga berfikir, bersepeda, dan senyum. Serta memotret.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Lukisan AI Denny JA Beraroma Puisi Esai

16 Juni 2024   01:35 Diperbarui: 25 Juni 2024   13:23 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menduga, lukisan Denny JA di Mahakam 24 ini tidak ditekankan pada detail wajah atau obyek lain di lukisan itu. Denny lebih mengutamakan pada pesan yang ingin disampaikannya melalui rangkaian gambar yang dipilihnya.

Misalnya, Denny mengkontraskan wajah presiden Amerika Serikat pertama dengan presiden AS di masa depan, berupa wajah robot.

Titipan pesan yang dikatakan: seorang presiden di masa depan bisa jadi berupa unit robot pintar. Kepemimpinan di masa itu tidak perlu lagi melihat ideologi atau partai atau kepopuleran seorang tokoh. Yang penting adalah efektivitas pemimpin membuat kebijakan publik, yang bermanfaat untuk semua pihak di negara itu, dan negara menjadi makmur. .

Wajah John Lennon juga tidak terlalu detail ditampilkan Denny. Tapi pesannya sangat kuat: no war. Denny JA pada lukisan ini tampaknya sedang menampilkan substansi lagu Imagine karya Lennon ke atas kanvas. Kita tahu pria di kanvas itu adalah John Lennon kendati kerut dan garis kecil di wajahnya tidak muncul. Wajah John seperti dihasilkan oleh kamera jahat. 

Nah, wajah dalam lukisan karya Denny JA semakin kita pahami maknanya setelah kita mempelototi gambar lain di belakangnya: peristiwa atau hal lain yang terkait dengan wajah tersebut yang digambarkan secara samar, kadang-kadang sangat jelas. Gambar di belakang itu, yang mengaitkan  cerita dengan wajah tokoh di depannya. Tanpa wajah seseorang di depannya, cerita di belakang nya tidak berbunyi. 

Hal ini menunjukkan, bagi Denny, lukisannya berfungsi sebagai sebuah medium untuk menyampaikan pesan tertentu dan untuk mengekspresikan kegelisahannya. Kegelisahan utama yang tampak pada lukisan ini adalah ketidakadilan, kemanusiaan, dan antidiskriminasi. 

Nah, pesan pada lukisan Denny tidak selalu melalui wajah seorang yang terkenal. Beberapa lukisan, misalnya yang bertema Covid 19, tidak semua diimbuhi lukisan wajah seorang tokoh. Tetapi lukisan ini pesannya kuat. Betapa Covid 19 telah membunuh banyak sekali manusia. Kendati tanpa wajah orang terkenal, pesannya tetap melekat erat. 

Lukisan patung Pancoran dan Bus Morante No 30 di depan bundaran HI tanpa tokoh (dalam ukuran besar). Lukisan ini menggambarkan Jakarta masa lalu banget. Dua lukisan ini tampaknya dibikin di era awal Denny JA jadi pelukis AI. Pesan yang disampaikan, rasa sepi, tidak sekental  lukisan lain. 

Secara umum  pesan yang disematkan pada lukisan ini adalah tema khas Denny: kemanusian, antiperang, antidiskrimansi, toleransi, kesetaraan, serta perdamaian, dan cinta kasih. 

Saya menangkap kesan, kekuatan utama lukisan Denny JA yang dibantu AI ini adalah pada pesan di balik gambar yang diciptakan Denny. Pesan itu sejalan dengan pesan yang ditanamkan Denny pada puisi esai sejak 12 tahun lalu. 

Jadi, secara keseluruhan, lukisan Denny JA dengan asisten AI ini adalah (saripati) dari puisi esai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun