Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Untuk Lala

14 Juni 2012   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oya... Wah kebetulan... Boleh pinjem donk" saut ika dengan nada penuh gembira
"Hhhhhuuuu... Dasar, aslinya keluar deh" serempak indri, sali, indah, mira, retno

"Hampir tiap saat adik selalu minta di bacain buku cerita" kata maya
"Adik sekarang sudah sekolah?" Tanya indri
"Belum dri... SLB masih belum tau disini dimana letaknya. Kalau sekolah biasa kan tidak bisa" jawab maya
"Makanya kami selalu meluangkan banyak waktu untuk adik, supaya dia tahu dan pinter, walaupun memiliki keterbatasan tidak bisa lihat" jawab maya, melanjuti pembicaraan tadi.

"Kami juga mau koq may, ngajarin adik lala" saut sali
"Iya, kalau perlu aku bawain deh buku buku ku" kata ika
"Adik lala mau di bacain buku cerita sama kak indri?"
Lala pun menjawab dengan tegas "mau, kak..."

"Abisan sangat susah mencari buku cerita braille. Kalau pun ada pasti harganya mahal sekali. Belum lagi cerita untuk anak anak seumuran lala tidak ada" kata maya sambil mengeluhkan susahnya buku cerita braille.

"Kalau begitu mulai minggu depan, kita main ke rumah maya aja. Sekalian bantu adik lala, supaya adik lala bisa pintar" usul indri
"Ide yang bagus..." Saut retno dan sali, dengan kompaknya

******

Hari demi hari pun dilalui oleh maya dan temannya, esok, lusa, tulat, tubin. Tak hanya teman sepermainannya saja hampir satu kelas 5B terutama perempuan silih berganti bermain ke rumah maya, tak lain adalah bercerita untuk lala. Adik lala pun makin menunjukan sikap antusias dan gembiranya. Kian hari adik lala sudah makin tahu cerita cerita dan dongeng.
"Nanti adik kalau sudah besar mau jadi penulis.... Supaya bisa bikin buku cerita dengan huruf braille" kata adik lala kepada ayahnya
"Hebat kamu lala... Ayah bangga punya anak seperti kamu" jawab ayah, sembari memberi semangat dan mencium kening adik lala.
"kami selalu berdoa untuk lala" kakak maya pun memberi semangat untuk adik lala.
"cita cita lala sungguh mulia, mau berkatya untuk orang banyak. Bibi doakan semoga tercapai" saut bibi, adik kandung ayah.

"... Tetapi hampir semua berdalih
Tak dapat untuk menahan kendali
Selalu terdengar alasan yg sama
Manusia tiada ada yang sempurna

Dunia boleh tertawa
Karna kita bahagia
Kita yang tak ingin
Menipu diri sendiri ...."

(Titi DJ)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun