Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Untuk Lala

14 Juni 2012   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ini, teman teman mu tanya rumah kamu, mereka tadi nyasar dan mampirlah ke warung ibu" jelas ibu, yang tengah berusaha membantu menyembunyikan rahasia indri, agung, sali, indah, ika, mira dan retno.

"Iya" timpal indah
"Kami mau main ke rumahmu, tapi kami nyasar" kata mira
"Ayo masuk ke rumah ku, kebetulan aku mau ambil rantang buat makan siang aku dan adik" jawab maya

"Ini, rantangan siang ini" jawab ibu sambil menyerahkan makanan rantang siang ke pada maya.
"Makasih bu, minuman teman teman saya biar kami saja yang bayar bu, dijadiin satu dengan rantang bulanan" balas maya

"Wah, makasih banyak ya may..." Balas indri. "Iya maksih ya may..." Saut retno, sali, indah, ika, mira.

Maya pun mengajak temannya masuk ke dalam rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari warung makan tadi.

"Ayo masuk, santai aja tidak usah malu malu, bapak belum datang, cuman ada adik" kata maya sambil mempersilahkan temannya masuk.

Memang benar, tampak seperti tidak ada kehidupan dirumah maya. Teman teman maya pun duduk di ruang tamu. Yang bersebelahan dengan ruang makan sekaligus ruang keluarga disebelah kanannya. Didepan ruang keluarga terdapat sebuah kamar dan tepat di belakang ruang tamu adalah kamar tidur maya dan adiknya yang bersebelahan dengan kamar mandi.

"Ibu mu kemana? Koq tidak keliatan" Tanya ika
"Ibu udah meninggal waktu ngelahirin adik. 4 tahun yang lalu" jawab. Maya

Astaga.... Ampuni kami Tuhan yang telah berburuk sangka kepada maya selama ini gumam hati indri.
"Aaa... Maaf maya, kami tidak bermaksud menyakiti hatimu" saut ika
"Ahh.. gak apa apa koq, itu sudah lalu, lagian kalian kan tidak tau" jawab maya.
"Kalau adikmu dimana?" Tanya sali
"Bentar ya... " Kata maya

Tak ada kata yang keluar dari bibir maya menanggapi pertanyaan sali. Hanya sebuah kata yang bermakna tunggu sebentar. Maya langsung meluncur ke arah ruang tamu, tak lama kemudian maya datang sambil membawakan air putih dari botol dan beberapa gelas bening.

"Kalian mau makan apa? Mau aku pesankan di warung tadi? Enak lo makanannya" Tanya maya
"Tidak usah, kami masih kenyang" jawab indri
"Iya gak usah repot repot, tadi kami sempat makan beberapa gorengan, kok" saut retno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun