Penilaian menunjukan bahwa spesies terancam punah selama empat tahun terakhir, IUCN melaporkan bahwa dunia tidak akan memenuhi tujuan untuk membalikkan tren kepunahan menuju kepunahan spesies pada tahun 2010.( www.biologicaldiversity.org)
Disinikah muncul suatu pertanyaan adalah jika beberapa spesies hewan maupun tumbuhan yang sudah diprediksi dapat menuju kepunahan. Apakah si dekomposer yang biasa mengurai bangkai mereka dapat punah ?
Leon C. Megginson, seorang penulis terkenal pernah menulis bahwa " Bukan yang terkuat atau paling cerdas yang akan bertahan tetapi mereka yang dapat menghadapi perubahan dan beradaptasi dengan sangat baik."
Bakteri adalah salah satu bagian kehidupan yang paling produktif dan paling sukses untuk beradaptasi oleh evolusi di planet kita. Semua sel memiliki karakteristik umum yang membuat mereka hidup, tetapi mereka juga memiliki karakterisitiknya sendiri yang membuat mereka unik. Mahluk seperti manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan sel eukariotik. Sel Eukariotik adalah sel yang memilih membran inti sel. Sedangkan bakteri merupakan sel prokarotik yang berarti mahluk kecil ini tidak memiliki membran inti sel.
Prokariotik dalam bakteri dapat dibagi menjadi 2 yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Dulunya Eubacteria ataupun Archaebacteria menjadi satu di Kingdom Monera. Namun, setelah Carl Woese menemukan bahwa Eubacteria dan Archaebacteria memiliki perbedaan, Kingdom Monera sudah tidak digunakan lagi dan menculah kingdom untuk kedua macam bakteri ini. Perbedaan kedua bakteri ini dilihat berdasarkan perbedaan genetiknya.
Tentang banyaknya bakteri di dunia, Penelitian dari University Of British Columbia memprediksi bahwa terdapat sekitar 1,4 hingga 1,9 juta garis keturunan bakteri saat ini. Mereka juga menyadari perbedaan di perhitungan spesies bakteri dengan kepunahan spesies bakteri sebanyak 45.000 hingga 95.000 dalam waktu milliaran tahun ini.
Sejumlah penelitian telah memperkirakan dinamika diversifikasi tumbuhan dan hewan; namun, tidak ada perkiraan yang akurat untuk bakteri --- bentuk kehidupan yang paling kuno dan tersebar luas di Bumi. Kami memperkirakan bahwa ada garis keturunan bakteri yang masih hidup ketika garis keturunan didefinisikan oleh kesamaan 99% dalam gen RNA ribosom 16S, dan bahwa keragaman bakteri telah terus meningkat selama 1 miliar tahun terakhir. (Stilianos Louca, 2018)
Kembali lagi ke bahasan mengenai kepunahan bakteri. Jika kita melihat sekitar kita, apa yang selalu ada disekitar kita yang membuat kita sering beradaptasi. Jawabannya adalah lingkungan hidup atau habitat. Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah tertarik mengani organisme yang hidup di lingkungan yang ekstrim.Â
Organisme itu dikenal dengan nama extremophiles, tumbuh subur di habitat yang untuk bentuk kehidupan terestrial lainnya tidak dapat ditolerir atau bahkan mematikan. Mereka tumbuh subur di es, dan larutan garam, serta kondisi asam dan basa; beberapa mungkin tumbuh dalam limbah beracun, pelarut organik, logam berat, atau di beberapa habitat lain yang sebelumnya dianggap tidak ramah bagi kehidupan.Â
Berbagai organisme telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya dapat mentolerir kondisi ini, tetapi mereka juga sering membutuhkan kondisi tersebut untuk bertahan hidup.
Kembali ke kelompok bakteri kita. Â National Institute of Health menyatakan bahwa Archaebacteria adalah kelompok utama yang berkembang di lingkungan yang ekstrim (merupakan Extremophiles). Archaebacteria memiliki dinding sel yang berupa Pseudopeptidoglikan memiliki lapisan lemak (lipid) ekstra yang merupakan tameng mereka dan alasan mereka dapat hidup di lingkungan yang ekstrim.