Memberi julukan kota hantu berarti mengasumsikan bahwa di Naypyidaw tak ada kehidupan (manusia). Salah besar.
Kota Naypyidaw memiliki kompleks perhotelan megah dan mewah yang terletak di jalan yang menghubungkan bandara dengan pusat kota.Â
Hotel-hotel yang pada umumnya itu memiliki ruang-ruang  pertemuan untuk konvensi internasional itu memang tampak sepi pada tahun 2019 namun sangat jauh dari kesan terbengkalai atau tidak terawat.
Pusat pemerintahan, yaitu kantor-kantor berbagai kementerian berpusat di suatu kawasan sementara gedung-gedung apartemen dan perumahan yang umumnya dihuni para aparatur sipil negara (ASN) terletak di kawasan lain.
Semua gedung pemerintahan dan perumahan yang dibangun sejak 2006 umumnya memiliki rancangan yang sederhana.
Kesederhanaan bangunan-bangunan di ibu kota Myanmar itu bisa dipahami mengingat taraf perekonomian negara dengan pendapatan per kapita sekitar 4500 USD merupakan yang terendah di ASEAN.
Kegiatan agraris warga kota juga terlihat jelas di segala penjuru Naypyidaw, hal mana semakin memberikan kontras antara infrastruktur yang serba berkapasitas besar dengan gaya dan tingkat kehidupan warga yang masih sangat sederhana.