Ya, si hem putih yang bernyanyi dengan gitar itu aku. Bermain gitar dan menyanyi 5 tahun yang lalu, di pernikahan di gereja adikku dan suaminya.
Kutangkap tangan bocah itu, ia terkekeh saja melihatku.
Dadaku tiba-tiba menjadi begitu sesak. Ulu hatiku terasa begitu nyeri.
Ada sesuatu yang menggemuruh menggelegak saat dari tabletnya kudengar denting gitar dan bening suaraku sendiri 5 tahun yang lalu:
Ave maria     (Salam ya Maria)
Gratia plena  (Penuh rahmat)
Dominus tecum (Allah bersertamu)
Benedicta tu!  (terpujilah engkau!)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H