Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Didi Kempot, the Godfather of Paribasan!

18 Juni 2021   08:38 Diperbarui: 18 Juni 2021   08:57 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar kanal youtube net.tv

Rembulan sing ngilo ono segoro (rembulan yang memandang dari arah laut)
Padhangono ati kulo (terangilah hatiku)
Neng Nickerie tak enteni (di Nickerie ku menanti)

Nickerie adalah nama dari suatu distrik atau wilayah yang terletak di barat laut Suriname berbatasan dengan Guyana di Amerika Selatan. Tak pelak bahwa Paklik Didi Kempot memiliki penggemar diaspora Jawa sampai ke pelosok Suriname. Kangen ning Nickerie adalah tembang yang khusus diciptakan Paklik Didi untuk para penggemarnya di sana.

Pengibaratan Nickerie sebagai tempat yang melambangkan kesunyian adalah luar biasa tepat. Terbayang kehidupan warga desa diaspora Jawa yang jauh dari asal dan akar budaya yang berjarak lebih dari 18 000 km. 

Memandang ke arah rembulan yang terbit di atas lautan Atlantis, Paklik Didi mengharapkan sinar sang rembulan berbaik hati untuk menghibur para warga Jawa di kampung di distrik yang sepi itu. I love you Paklik! 

Cintaku sak konyong konyong

Cintaku sekonyong-konyong koder (cintaku sekonyong-konyong mendadak sontak)
Paribasan durung demok wani panjer 
(ibarat belum sentuh berani bayar uang muka)

Di lagu ini Paklik mengisahkan rasa cintanya yang timbul mendadak sontak terhadap seorang gadis, yang menyebabkan ia berani melakukan apapun untuk mendapat balasan perasannya. Tanpa pikir panjang, siap membayar uang muka untuk mendapat sang pujaan hati.

Sewu kutho

Sewo kuto uwis tak liwati (seribu kota telah kulewati)
Sewu ati tak takoni (seribu hati telah kutanyakan)
Nanging kabeh (tapi semua)
Podo rangerteni (tiada yang tahu)
Lungamu neng endi (ke mana pergimu)

Menurut Wikipedia, jumlah kabupaten dan kotamadya di Indonesia hanya sekitar 400-an saja. Kalau Paklik Didi berkelana mencari kekasihnya sampai 1000 kota tentu beliau juga mengembara sampai ke kota-kota di Asia Tenggara lainnya seperti Nay Pyi Tau, Mandalay, atau Yangoon di Myanmar sana.

Ninggal tatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun