3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Dalam pemberian layanan ini, guru bimbingan dan konseling memberikan bimbingan klasikal berupa pemberian informasi yang dituangkan ke dalam slide power point dan melakukan pemutaran video masalah agar peserta didik dapat mengetahui penyebab yang mempengaruhi motivasi belajarnya dan dapat menginspirasi peserta didik untuk lebih termotivasi dalam belajar di kelas karena pembelajaran tidak monoton hanya dengan ceramah dan brainstorming. Selain itu juga membimbing peserta didik untuk mengisi lembar kerja peserta didik dan melakukan evaluasi proses dan hasil.
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara teman sejawat, kepala sekolah dan peserta didik, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:
1. Bagi peserta didik yang belum terbiasa menganalisis suatu permasalahan, biasanya enggan untuk mengerjakan lembar kerjanya.
2. Kurangnya informasi tentang pengaruh motivasi belajar peserta didik.
3. Peserta didik masih belum begitu mengetahui tentang macam-macam layanan yang ada di dalam BK.
4. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pemberian layanan lebih lama sedangkan jam untuk masuk kelas tidak ada.
5. Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang inovatif agar peserta didik lebih termotivasi.
6. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terlalu banyak, guru akan kesulitan untuk mengondisikan penugasan.