Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Akuntansi Kehidupan

8 Januari 2020   10:06 Diperbarui: 8 Januari 2020   10:15 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: universitas muhammadiyah malang

Sejak SMA saya menyukai pelajaran akuntansi. Kebetulan saya hanya mampu masuk penjurusan IPS, jadi ya pelajarannya seputar sosiologi, sejarah, ekonomi, akuntasi dan geografi.

Tentang cara bersosialisasi, menghitung keuangan orang atau perusahaan, meramal masa depan (ekonomi), mempelajari budaya dan asal muasal, serta gejala alam. Ternyata setelah saya pikir kembali, pelajaran IPS itu pelajaran kehidupan, berkesenian atau berestetika. Nah, kalau jurusan IPA? Mereka segerombolan orang cerdas yang suka membaca dan meneliti sesuatu.

Beberapa ada yang saya ingat, selebihnya hanya sebuah pengalaman pernah diajar guru sosiolgi/ sejarah/ ekonomi/ geografi. Bagaimana penerapan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari? Sampai saat ini mungkin hanya sekitar 10%, selebihnya adalah pengalaman pembelajaran di luar pelajaran sekolah.

Makanya saya mau menulis tentang penerapan pelajaran akuntansi dalam kehidupan. Kenapa akuntansi? Selain karena saya suka pelajaran akuntansi, ndelalah pekerjaan saya saat ini juga berkutat tentang masalah ke-akuntansi-an.

Ini hanya tafsiran saya menyoal akuntansi. Akuntansi yang bukan sebuah seni menghitung, namun seni berkehidupan. Sekalian biar tidak terkesan percuma pernah belajar akuntansi di sekolah dan awal kuliah. Berikut istilah akuntansi yang sangat umum digunakan :

Jurnal

Merupakan kegiatan pertama untuk mencatat semua transaksi keuangan (akuntansi) secara terperinci dan berurutan sesuai waktu terjadinya. Biasanya untuk memisahkan debit dan kredit.

Dalam perjalanan kehidupan, manusia hendaknya melakukan penjurnalan pada dirinya sendiri. Bisa dalam tempo harian (menjelang tidur) atau bulanan. Penjurnalan yang saya maksudnya adalah pemisahan seberapa debet (pahala) atau kredit (dosa) yang dilakukan. Ditulis bila perlu, setidaknya memudahkan tugas malaikat Raqib dan Atid.

Aktiva vs Pasiva

Aktiva adalah harta (sumber daya ekonomi) yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk keberlangsungan kinerja perekonomian dimasa mendatang. Sebaliknya Pasiva adalah pengorbangan (kewajiban) ekonomi yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan perekonomian perusahaan.

Macamnya ada banyak, seperti aktiva lancar (kas, piutang, wesel, perlengkapan, beban dibayar di muka dan banyak lagi). ada juga aktiva tetap (tanah, peralatan, bangunan dan lainnya saya lupa). sedangkan pasiva seingat saya ada pasiva jangka panjang dan jangka pendek.

Dalam kehidupan, aktiva saya ibaratkan kenikmatan yang diberikan kepada manusia. Misalnya, organ tubuh, kesehatan, udara, makanan, kecukupan, ketentraman hati, amal, dsb.

Aktiva adalah sesuatu yang harus selalu disyukuri. Tanpa modal atau perjuangan yang berlebih kita diberikan fasilitas kehidupan yang sedemikian dahsyat.

Sedangkan pasiva adalah kewajiban yang dilakukan manusia sebagai hamba kepada Tuhannya. Maksudnya? Takwa, eling lan waspada. Beriman dan berkahlak. Menjauhi larangan dan mentaati perintah-Nya. Itu perjanjian antara Tuhan dan manusia. Harus dibayar agar roda perekonomian berjalan normal dan sukses.

Penyusutan

Ingat penyusutan jadi ingat masa depresi mengerjakan tugas akuntansi. Istilah lain penyusutan depresiasi, bukan depresi. Pengertiannya kalau tidak salah adalah jumah yang disusutkan pada aset tertentu dalam kurun waktu tertentu. Cara penghitungan, lupa.

Dalam kehidupan penyusutan itu ya umur. Menyusut dari waktu ke waktu. Jumlah yang dibayarkan adalah jumlah amal yang didapat dalam kurun waktu tertentu.

Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Silahkan disusutkan sendiri umur dan jumlah amal yang dihitung berdasrkan rumus penyusutan. Berapa nilai hidup manusia dikurangi harga sisa kehidupan saat ini dibagi kemanfaatan umur.

Kenapa semakin tua nilai manusia semakin berkurang? Lihat PSK deh, semakin muda semakin mahal. Hehehe..... 

Neraca

Nah ini bagian dari pekerjaan saya. Neraca, laporan akuntansi. Posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu, terdiri dari aset, liabilitas dan ekuitas. Lebih lanjut silahkan belajar di internet atau buku akuntansi.

Neraca adalah unsur kehidupan. Tentang agama, sosial, kekayaan hati, berhubungan, memandang sesuatu, berdosa, membenci, berdusta, pendidikan, kesombongan dan unsur lainnya yang disadari oleh manusia itu sendiri sebagai sebuah perusahaan.

Yang pada intinya berharap neraca berjalan seimbang. Karena kehidupan adalah keseimbangan. Keseimbangan antar makhluk dan keseimbangan alam serta keseimbangan Tuhan.

Hutang/piutang

Tafsiran mudahnya, kalau hutang kita meminjam uang orang lain, kalau piutang kita meminjami uang orang lain.

Di dunia kadang kita berpikiran terbalik. Kita lebih banyak berhutang kepada Tuhan, sedangkan kita tidak pernah melakukan piutang kepada Tuhan. Bentuknya? Kemewahan di dunia, bukan kebahagian akherat. Hajat hanya untuk dunia. Doa juga demikian. Sampai mereka lupa ada akherat yang didapat dengan piutang.

Banyak juga petuah yang diharapkan setelah orang meninggal hanya amal saleh (sedekah dan ilmu bermanfaat) dan anak yang selalu mendoakannya. Itu piutang manusia.

Faktur

Surat penjualan kredit yang diberikan dari penjual kepada konsumen atau pembeli. Biasanya diperinci dengan daftar barang dan harga yang dikirim.

Catatan amal dan dosa yang diberikan malaikat untuk manusia sebagai wujud pertanggungjawaban perjanjian antara manusia sebagai khalifah dan Tuhan. Daftar tersebut akan diperlihatkan di alam kubur dan akherat. Sehingga manusia menyadari bahwa hidup hanya sebuah pembelian kredit kepada Tuhan. Yang nanti wajib ditebus.

Obligasi

Kalau istilah yang ini mencakup ekonomi yang lebih luas. Biasanya perusahaan besar dalam pasar modal menerbitkan surat obligasi sebagai sebuah pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji jatuh tempo pembayaran.

Ini yang sudah Tuhan tuliskan di lauful mahfudz. Takdir. Qodho dan qodar. Dan janji yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya. Obligasi adalah kepercayaan. Seperti manusia yang mempercayai Tuhannya sebagai yang mengeluarkan surat obligasi.

Retur

Pengembalian kembali barang, karena rusak atau salah pengiriman barang. Saya kira sudah menjadi istilah umum saat membeli online barang tertentu. Perusahaan pun demikian dalam penjualan. Yang saya maksud adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan barang.

Makna kehidupan? Saya kembalikan lagi jodoh saya kepada Tuhan jika saya temui kerusakan pada dirinya. (Hahaha). Silahkan ditafsirkan sendiri. Jika susah mengibaratkan Tuhan sebagai penjual yang bisa melakukan kesalahan. Tafsirkan yang sebaliknya, manusia sebagai penjual kepada Tuhan. Jadi usahakan jangan pernah mengirimkan sesuatu yang salah atau rusak kepada Tuhan. Percuma. Toh, juga akan dikembalikan.

Transaksi

Tidak perlu dijelaskan. Hidup adalah transaksi. Transaksi manusia dengan manusia. Manusia dengan Tuhan. Bahkan manusia dengan dirinya sendiri. Proses tawar menawar ini bisa sangat mudah, namun juga bisa sangat alot. Sehingga tidak semua bisa ditransaksikan. Menjadi manusia hendaknya melakukan transakasi yang baik-baik saja. Itu adalaha wujud kepercayaan "pelanggan". selebihnya kita pasrahkan kepada Tuhan.

Transaksi bukan hanya didunia. Di akherat nanti juga akan penuh dengan transaksi. Surga-neraka, baik-buruk, pengadilan Tuhan dan sebagainya. Jadi berharap selama masih bisa melakukan transaksi tidak menjalankan transaksi gelap yang nantinya akan merugikan "pelanggan" dan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun