Yang pada intinya berharap neraca berjalan seimbang. Karena kehidupan adalah keseimbangan. Keseimbangan antar makhluk dan keseimbangan alam serta keseimbangan Tuhan.
Hutang/piutang
Tafsiran mudahnya, kalau hutang kita meminjam uang orang lain, kalau piutang kita meminjami uang orang lain.
Di dunia kadang kita berpikiran terbalik. Kita lebih banyak berhutang kepada Tuhan, sedangkan kita tidak pernah melakukan piutang kepada Tuhan. Bentuknya? Kemewahan di dunia, bukan kebahagian akherat. Hajat hanya untuk dunia. Doa juga demikian. Sampai mereka lupa ada akherat yang didapat dengan piutang.
Banyak juga petuah yang diharapkan setelah orang meninggal hanya amal saleh (sedekah dan ilmu bermanfaat) dan anak yang selalu mendoakannya. Itu piutang manusia.
Faktur
Surat penjualan kredit yang diberikan dari penjual kepada konsumen atau pembeli. Biasanya diperinci dengan daftar barang dan harga yang dikirim.
Catatan amal dan dosa yang diberikan malaikat untuk manusia sebagai wujud pertanggungjawaban perjanjian antara manusia sebagai khalifah dan Tuhan. Daftar tersebut akan diperlihatkan di alam kubur dan akherat. Sehingga manusia menyadari bahwa hidup hanya sebuah pembelian kredit kepada Tuhan. Yang nanti wajib ditebus.
Obligasi
Kalau istilah yang ini mencakup ekonomi yang lebih luas. Biasanya perusahaan besar dalam pasar modal menerbitkan surat obligasi sebagai sebuah pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji jatuh tempo pembayaran.
Ini yang sudah Tuhan tuliskan di lauful mahfudz. Takdir. Qodho dan qodar. Dan janji yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya. Obligasi adalah kepercayaan. Seperti manusia yang mempercayai Tuhannya sebagai yang mengeluarkan surat obligasi.