Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebangkitan Hanfu oleh Generasi Muda Tiongkok Menggerakkan Ekonomi Kreatif

2 Juli 2024   20:26 Diperbarui: 3 Juli 2024   07:34 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Desember 2019, pusat survei sosial China Youth Newspaper dan wenjuan.com menunjukkan bahwa 65 persen responden merasa semakin banyak orang yang mengenakan hanfu di sekitar mereka selama dua tahun terakhir. Mengenai praktik penggunaan hanfu dalam kehidupan sehari-hari, 53,1% responden meyakini hal tersebut dilakukan untuk mempromosikan budaya tradisional yang baik.

Sementara 43,5% responden meyakini bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka kenakan. 

Pada tahun yang sama, media bisnis Yicai dan T-mall yang berbasis di Shanghai melaporkan bahwa konsumen utama hanfu, sekitar 80 persen adalah perempuan yang lahir setelah tahun 1995.

Meningkatnya popularitas hanfu muncul dari meningkatnya apresiasi terhadap budaya tradisional dan kerinduan untuk mengenakan sesuatu yang khas dari Tiongkok, sehingga lebih menegaskan identitas budaya mereka. 

Di tengah globalisasi dan kemajuan ekonomi, pemuda Tiongkok mencari cara untuk memperkuat akar budaya dan membedakan diri mereka. 

Salah satunya adalah lewat hanfu yang mana mereka menampilkan warisan budaya Tiongkok. Di mata generasi muda, hanfu memungkinkan setiap individu membebaskan diri dari keseragaman busana kontemporer.

Film dan drama seri bertema kerajaan atau sejarah dinasti juga merupakan penyebab para pemuda menjadi tertarik untuk merasakan pakaian hanfu. 

Tentu saja, pengaruh para artis dan influencer turut mempercepat popularitas hanfu. kekuatan media sosial tidak dapat dianggap remeh dalam memopulerkan hanfu. Media sosial seperti Weibo, WeChat, Douyin atau Tikok, dll. telah menjadi panggung utama memamerkan pakaiannya dan membangun komunitas para penggemar. 

Kini tidak hanya para artis film yang dapat mengenakan hanfu, namun para pemuda pemudi Tiongkok di manapun dan kapanpun dapat menikmatinya. 

Pada tahun 2023, tagar "hanfu" telah ditonton lebih dari 7,88 miliar kali di platform Weibo, sementara di aplikasi berbagi video pendek Douyin, video yang berkaitan dengan hanfu telah dilihat lebih dari 93,4 miliar kali. 

Platform media telah sangat efektif berperan sebagai kekuatan pendorong untuk menjadikan hanfu memiliki pasar yang sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun