Sebisa mungkin Nur menjauhkan kedua benda tersebut, jangan sampai dipegang tangan Widya.Â
Setelah mengetahui usaha menjadikan Widya sebagai tumbal gagal, para lelembut di hutan menjadi marah kepada Ayu dan Bima. Akibatnya mereka berdua dijadikan pelampiasan, Ayu dan Bima disantet oleh dedemit hutan dengan kondisi tubuh mereka seperti yang diceritakan dalam akhir kisah cerita ini.Â
Kisah selanjutnya, cerita tentang hubungan Ayu dan Bima serta kondisi keduanya sudah sampai ke kampus dan keluarga mereka. Program KKN dinyatakan gagal, paginya pihak kampus dan keluarga berdatangan.
Melihat kondisi Ayu, Ilham sang kakak marah besar dan ingin menuntut semua warga desa terutama Pak Prabu atas kejadian yang menimpa adiknya. Setelah melalui musyawarah dan kompromi yang alot, akhirnya Ilham membatalkan niatnya, keselamatan adiknya dijadikan prioritas utama.Â
Setelah dibawa pulang oleh keluarganya, kondisi mereka berdua tidak juga semakin membaik. Bima meninggal selang beberapa bulan. Sebelum meninggal, umi (ibunya) Bima bermimpi, Bima mengetuk pintu kamarnya meminta maaf atas semua perilakunya selama hidup.
Sedangkan Ayu sempat dibawa keluarganya berobat ke orang pintar ditemani Nur. Meski begitu, orang pintar itu bilang satu-satunya jalan jika Ayu ingin sembuh harus dibawa ke luar pulau dengan syarat tanpa melalui area laut. Syarat yang sangat berat, naik kapal atau pesawat tetap akan melalui laut. Akhirnya keluarga Ayu pasrah, setelah berselang beberapa hari Ayu akhirnya meninggal dunia.Â
Ini hanya analisis belaka terlepas cerita KKN di Desa Penari itu fiktif atau nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H