Mohon tunggu...
Johny Sompret
Johny Sompret Mohon Tunggu... Supir - No messenger was install

Nama saya Johny Sompret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Analisis Cerita KKN di Desa Penari

29 Agustus 2019   22:39 Diperbarui: 31 Agustus 2019   08:28 50198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebisa mungkin Nur menjauhkan kedua benda tersebut, jangan sampai dipegang tangan Widya. 

Setelah mengetahui usaha menjadikan Widya sebagai tumbal gagal, para lelembut di hutan menjadi marah kepada Ayu dan Bima. Akibatnya mereka berdua dijadikan pelampiasan, Ayu dan Bima disantet oleh dedemit hutan dengan kondisi tubuh mereka seperti yang diceritakan dalam akhir kisah cerita ini. 

Kisah selanjutnya, cerita tentang hubungan Ayu dan Bima serta kondisi keduanya sudah sampai ke kampus dan keluarga mereka. Program KKN dinyatakan gagal, paginya pihak kampus dan keluarga berdatangan.

Melihat kondisi Ayu, Ilham sang kakak marah besar dan ingin menuntut semua warga desa terutama Pak Prabu atas kejadian yang menimpa adiknya. Setelah melalui musyawarah dan kompromi yang alot, akhirnya Ilham membatalkan niatnya, keselamatan adiknya dijadikan prioritas utama. 

Setelah dibawa pulang oleh keluarganya, kondisi mereka berdua tidak juga semakin membaik. Bima meninggal selang beberapa bulan. Sebelum meninggal, umi (ibunya) Bima bermimpi, Bima mengetuk pintu kamarnya meminta maaf atas semua perilakunya selama hidup.

Sedangkan Ayu sempat dibawa keluarganya berobat ke orang pintar ditemani Nur. Meski begitu, orang pintar itu bilang satu-satunya jalan jika Ayu ingin sembuh harus dibawa ke luar pulau dengan syarat tanpa melalui area laut. Syarat yang sangat berat, naik kapal atau pesawat tetap akan melalui laut. Akhirnya keluarga Ayu pasrah, setelah berselang beberapa hari Ayu akhirnya meninggal dunia. 

Ini hanya analisis belaka terlepas cerita KKN di Desa Penari itu fiktif atau nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun