Kemungkinan kedua, orang tua itu bukan bapaknya atau orang terakhir dalam birokrasi keluarga. Bisa jadi orang lain, entah siapa yang diberi peran oleh si anak untuk berakting laiknya orang tuanya.Â
Jangan salah, anak zaman sekarang itu banyak akalnya, lengah sedikit lolos mereka. Nah ini yang serba salah... sepertinya kurang etis juga kalau kita menanyakan langsung validitas hubungan mereka.
Identifikasi secara fisik belum ada jaminan, salah satunya jalan mungkin dengan cara mencermati bentuk komunikasi di antara keduanya. Mereka bukan aktor pro kok, beberapa pertanyaan pancingan cukup membuat kita pada sebuah konklusi, apakah mereka lagi bersandiwara atau tidak. Kalau ternyata mereka bersandiwara, langsung cut, suruh keluar... habis perkara.
Perlu dibedakan juga, antara orang tua yang mendukung dan membiarkan. Membiarkan punya konotasi lain, bukan lagi permisif tapi cenderung mereka sudah tidak mampu lagi melarang. Daripada si anak semakin dilarang malah semakin nekat, lebih baik dibiarkan. Pada kasus seperti ini, jika si anak masuk ke vapestore mencari peralatan vape dengan alasan bapaknya sudah kasih ijin, sebisa mungkin jangan dilayani.
------------------------------------------------------------------
Uraian diatas hanyalah sekelimut persoalan di dunia vaping saat ini. Masih banyak persoalan lain yang masih perlu pembenahan.Â
Saya sebagai pengguna sekadar meminta masyarakat umum untuk memahami bahwa kami punya motivasi untuk hidup lebih sehat. Meskipun banyak penyalahgunaan, itu di luar kewenangan kami sebagai pengguna.
Penggunaan rokok elektrik hanyalah sebagai media terapi untuk berhenti dari rokok konvensional. Ke depannya, kami pengguna rokok elektrik berharap bisa berhenti total mengkonsumsi rokok konvensional maupun rokok elektrik. Karena apapun alasannya, kami sadar paru-paru diciptakan sebagai alat untuk menampung udara yang bebas dari segala zat yang berbahaya.
Sumber tulisan :
Facebook pribadi (1), (2), (3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H