Theo yang tidak terima akan hal tersebut  langsung keluar dari kelas dan pergi tanpa izin ke ketua.
"Theo mau kemana itu? Kok gak izin dia?" Tanya Maria.Â
"Marah kayaknya dia, padahal dia sendiri yang latihannya yang gak bener, salah sendiri lah." Kesal Nia.Â
"Kamu sih Daniel, teriakin dia, jadi marah kan dia. Gak akan selesai nih latihannya kalau gini terus." Dio menjawab.
Daniel yang sedang kesal pun memarahi Dio. "Lah kok lu jadi salahin gua? Jelas-jelas itu salahnya Theo yang latihan gak bener. Gua dah bener loh ya marahin dia, kenapa kalian jadi nge-blame in gw? Dasar kelas gak jelas, mending pergi aja gua, gak dihargain gua juga disini!" Daniel pun keluar dari kelas sedang ia marah.Â
Aduhhh, kenapa jadi kacau gini sih? Jadi gak selesai kan latihan kita kalau begini!" Kata Lala.
Seisi kelas pun terdiam setelah dua diantara teman kami keluar dari kelas. Siti dan Nia pun ikut terdiam.
Siti pun mengumumkan sesuatu. "Teman-teman, kita evaluasi aja terlebih dahulu yuk, biar kita bisa tau apa aja kesalahan kita masing-masing, biar nanti waktu tampil kita sudah tiba, kita tidak melakukan kesalahan yang sama."
Teman-teman yang lain setuju akan hal tersebut. Kami semua mengatakan kesalahan apa saja yang sudah kami lakukan selama latihan ini. Ada yang memberi kritik dan saran ke teman yang lainnya, ada juga yang saling meminta maaf. Melihat hal ini Siti tersenyum dan mengingat suatu hal.Â
"Oh iya, teman-teman nanti setelah Theo dan Daniel masuk ke kelas kita minta maaf ya ke mereka, karena udah marahin mereka, harusnya tadi kita jangan marahin dengan suara yang besar, tapi kita tegur aja, oke?" Nia menyuruh Rio untuk mencari Theo dan Daniel. "Rio panggil Si Theo sama Daniel dong."
"Okeh, Kia temenin aku ya cari mereka." Kata Rio.